REMBANG – Mahasiswa KKN Unisnu Jepara dengan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Nirmala melakukan kerjasama penataan objek wisata dan pelatihan digital marketing Berkesinambungan di dua destinasi Desa Wisata Pasar Banggi yakni Pantai Pulo Swalan dan Jembatan Merah (Tracking Mangrove). Kegiatan ini diselenggarakan dalam rangka pengabdian masyarakat berbasis kemitraan.
Koordinator KKN Desa Pasar Banggi Ghifar Ainul Yaqin mengatakan, Desa Pasar Banggi memiliki banyak potensi mulai dari kawasan pantai, Mangrove, Galangan Kapal, hingga Pusat Pengolahan Ikan Asap. Tidak semua daerah memiliki potensi sebanyak Desa Pasar Banggi. “Hingga sekarang baru dua yang menjadi objek Kunjungan Wisata” katanya.
Dia menjelaskan, Pengabdian ini sengaja menggandeng Pokdarwis yang baru terbentuk dan mendapat SK dari Desa ditahun 2022. Namun, melihat semangat dari Pemerintah Desa dan Pokdarwis yang sudah memiliki gagasan besar yang tertuang dalam Program Kerja Pokdarwis dan Peraturan Desa. Dalam pengembangan, ada pengelompokan destinasi mulai dari wisata edukasi, kuliner, minat khusus, dan lain sebagainya. “Poinnya mengembangkan setiap destinasi agar memiliki ciri khas masing-masing,” katanya.
Dia mengatakan, pandemi Covid-19 membuat perubahan besar dalam pengembangan pariwisata. Pasalnya, ada tren pengembangan yang didominasi ke arah digital sehingga media sosial dan Internet sangat dominan.
“Perubahan ini berdampak pada proses promosi. Meski tetap ada media konvensional, pemakaian medsos akan lebih digencarkan. Untuk itu kami Fokus dalam Pendampingan Tim digital marketing untuk bagaimana membuat konten-konten yang menarik di media untuk meningkatkan kunjungan wisatawan,” katanya.
Dia menambahkan, upaya pengembangan tidak hanya memanfaatkan media sosial. Tim KKN Juga mendisainkan Brosur Destinasi wisata yang nantinya akan dititipkan di Resto, Hotel dan TIC Kabupaten Rembang guna menarik Wisatawan.
Pegiat media sosial dan mahasiwa DKV, Graha, mengataka,n keberadaan media sosial sangat penting untuk promosi. Jangkauan audiens media sosial yang lebih luas sehingga berpengaruh terhadap pangsa pasar yang dibidik.
“Saya sudah merasakan sendiri saat memposting kegiatan Snorkling di Pulo Swalan. Respon positif netizen banyak yang bertanya lokasi,” katanya.
Menurut dia, pengelola wisata sekarang sudah harus memiliki akun serta admin pengelola. Akun media yang dimiliki harus di-update secara berkala. “Harus berkelanjutan dan jangan berhenti karena akan berdampak terhadap upaya promosi,” katanya.
Dari pengabdian masyarakat lewat KKN Unisnu Jepara ini diharapkan menjadi modal awal bagi POKDARWIS NIRMALA Desa Pasar Banggi dalam mempromosikan potensi Desa wisatanya. Dan bisa mengangkat kesejahteraan masyarakat dari sektor wisata. (adv)