JEPARA – Kuliah kerja nyata yang dilakukan oleh Universitas Islam Nahdlatul Ulama Jepara ini mengadakan sebuah program kerja yang disusun sebagai bukti pelayanan kepada masyarakat dan ikut membantu problem yang dihadapi mitra atau subjek yang akan dibantu dalam menyelesaikan masalah.
KKN Universitas Islam Nahdlatul Ulama Jepara yang berada di Desa Karangmalang melakukan sebuah program dimana akan membantu UMKM yang terdapat di Desa Karangmalang tepatnya pada UMKM Telur Asin atau HW Telur Asin. Permasalahan yang diangkat adalah proses packaging atau kemasan yang diperbaruhi serta membantu dalam memperluas pemasaran sehingga masyarakat akan mengetahui terkait makanan Telur Asin serta Kerupuk Telur Asin.
HW telur asin dimulai 5 tahun lalu oleh Himatul dan Ridlwan di dusun Magersari 3/8, Karangmalang, Gebog, Kudus. HW Telur Asin ini memiliki 3 karyawan dengan memiliki memiliki peternakan bebek di kampung halamannya, Wedung, Demak. HW telur asin membuka usaha pertama kali dengan modal 5-10 juta dengan produk telur bebek. Telur bebek yang dihasilkan pun bervariasi mulai dari ukuran kecil, sedang hingga besar.
“Telur berukuran besar dan sedang didistribusikan ke penjual martabak dan sisanya didistribusikan ke penjual jamu, pasar dan dibuat telur asin,” ujar Himatul (23/1).

Senin (23/1), TIM KKN Universitas Islam Nahdlatul Ulama Desa Karangmalang, mengunjungi mitra tersebut dengan membantu memperkenalkan kemasan yang cocok untuk makanan yang dibuat berupa kerupuk telur asin serta kemasan dalam produk telur asin.
“Kemasan produk telur asin disini terutama pada kerupuknya memiliki kemasan yang biasa saja, belum ada merek atau logo produk jadinya masyarakat belum banyak yang tau terkait krupuk telur asin” ujar Himatul.
Maka dari itu TIM KKN memberikan sebuah solusi untuk membuatkan sebuah logo untuk produk kemasan krupuk telur asin. Jadi TIM KKN membantu dalam proses packaging atau memperbaruhi kemasan pada kerupuk telur asin.
Selain itu masalah yang dihadapi oleh pemilik telur asin juga berhubungan dengan pemasaran yang hanya dipasarkan pada sekeliling kampung saja, mereka belum memiliki jangkauan pemasaran yang luas. Sesuai dengan perkataan dari pemilik HW telur asin beliau mengatakan bahwa “Pemasaran terkait telur asin hanya disekitar desa saja, karena kita belum pernah membuat toko di marketplace, jadi pemasaran yang ada di HW telur asin ini belum maksmial” ujar Himatul.
Sesuai dengan pernyataan tersebut dapat diketahui bahwa HW telur asin ini memberikan sebuah pelayanan atau cara bagaimana cara memasarkan produk telur asin di Marketplace dengan cara membuatkan sebuah akun Shopee, Tokopedia dan beberapa Marketplace lainnya. (war)