Komisi D DPRD Pati melalui anggotanya, Muntamah, menyatakan prihatin dengan kondisi SD Kebonsawahan 01 yang rusak. Pihaknya prihatin dengan keadaan kelas yang tak memungkinkan untuk belajar tersebut.
SD 1 Setrokalangan Kaliwungu, Kudus pasca banjir mengalami beberapa fasilitas mengalami kerusakan, seperti kusen pintu kelas V kropos akibat dari terendam banjir, plafon bolong dan tembok mengelupas disebabkan lembab.
Sebagian sekolah di Kabupaten Jepara berada di titik rawan bencana. Tahun ini, tercatat sudah ada enam sekolah yang terdampak. Sebagian rusak akibat bencana alam.
Tiga ruang kelas di SDN 3 Nalumsari temboknya telah retak. Kelas 4 hingga kelas 6. Retakan-retakan tersebut membuat konstruksi tembok melengkung. Demi menjaga tembok tetap berdiri, sisi luar tembok itu disangga dengan bilah-bilah bambu.
Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) Kudus mendata masih ada 80 sekolah yang kondisinya rusak, baik SD maupun SMP. Untuk itu, Disdikpora mengusulkan perbaikan untuk anggaran APBD 2023 dengan estimasi anggaran perbaikan per sekolah sekitar Rp 200 juta.
Dari 110 sekolah rusak parah masih tersisa 9 sekolah yang belum selesai diperbaiki. Dua di antaranya yakni SDN 1 Terban dan SDN 4 Prambatan Kidul. Untuk tujuh sekolah lainnya masih menunggu tender.Â
Bencana puting beliung disertai hujan di Grobogan menghancurkan beberapa infrastruktur di Grobogan Minggu (6/11) malam. Atap dan plafon di empat ruang kelas di SD 3 Lemah Putih, Brati, Grobogan, porak poranda. 25 rumah warga di Dusun Mlakas, Desa Lemah Putih, Brati, rusak. Pohon tumbang terjadi di sejumlah jalan utama kabupaten itu.
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jepara pertengahan tahun ini sempat menyinggung di Jepara terdapat sekitar 486 ruang kelas sekolah rusak. Itu terjadi di SD dan SMP.
Masalah siswa SD 3 Undaan Kidul yang belajar di bangunan sekolah yang rusak hingga kini belum menemukan titik temu. Untuk itu pihak sekolah menyarankan untuk mengkoordinir adanya antarjemput siswa.