Ni Nyoman Sri Darwati (58), perempuan asal Bali yang menetap di Tarutung, Tapanuli Utara, sejak duduk di bangku sekolah dasar sudah menekuni keterampilan merajut. Kini dari hobinya itu, Nyoman yang bergabung di Rumah BUMN Tarutung mampu memasarkan keunikan sepatu dan sandal rajut hasil produksinya sendiri.
Mahasiswa KKN UNISNU Jepara menggelar pelatihan Digital Marketing kepada para pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) Desa Padaran, Kecamatan Rembang, Kabupaten Rembang.
KKN Unisnu Jepara mengadakan progam kerja “Peningkatan UMKM melalui packaging dan pemasaran pada hari Sabtu – Minggu (4-5 Februari 2023) pukul 09.00 WIB di Desa Pendem, Kembang Jepara.
Pameran furniture skala internasional kali pertama akan digelar di Jepara bulan depan. Pameran yang bernama Jepara International Furniture Buyer Week ini, digelar 5-19 Maret. Rencananya, agenda tersebut bukan hanya digelar tahun ini, tapi rutin setiap tahun.
Ada pemandangan yang berbeda saat wartawan Jawa Pos Radar Kudus ini mengunjungi Hotel Griptha pada Kamis (16/2). Pasalnya, ada banyak barisan pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) menyaksikan sebuah Baking Demo yang dimainkan langsung dari beberapa chef handal, mereka beradu kreasi.
Apa yang terlintas di pikiran Anda saat mendengar kata kredit? Kredit adalah pinjaman, hutang, atau pembiayaan. Kalau menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), kredit adalah pinjaman uang dengan pembayaran pengembalian secara mengangsur.
Pengusaha produk makanan maupun pendamping program sertifikasi halal gratis (Sehati) masih kesulitan mengurus sertifikasi halal. Hal itu karena beberapa pengusaha dan pendamping program alami kesulitan akses internet atau web ngadat. Selain itu, beberapa di antara mereka tidak paham program di komputer.
Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappeda) Jepara baru saja merampungkan sebuah kajian yang mengulas tentang para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Jepara. Kajian tersebut dilaksanakan selama tiga bulan sejak Juni hingga Agustus lalu.
Pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Jepara diberi sosialiasi dan pendampingan untuk merambah digitalisasi produk kemarin. Tujuannya untuk mengoptimalkan potensi dan produktivitas UMKM asal Jepara seiring perkembangan teknologi digital yang semakin pesat.
Kinerja UMKM ekspor tidak hanya mampu membuktikan pembukaan lapangan kerja yang lebih baik bagi tenaga kerja di dalam negeri. Produk UMKM lokal justru mampu bersaing dan menjadi merek yang prestisius yang mampu membuat bangga Indonesia.