Terjadinya kelangkaan dan tingginya harga jual minyak goreng menjadi perhatian Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kudus. Kondisi itu mendesak Pemkab Kudus menggencarkan operasi pasar minyak goreng ke seluruh desa.
Kelangkaan minyak goreng di sejumlah daerah menjadi salah satu fokus perhatian Komisi VI DPR RI. I Gede Sumarjaya “Demer” Linggih, anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi Partai Golkar, menyoroti kinerja Menteri Perdagangan RI, M. Lutfi yang tidak maksimal.
Subsidi minyak goreng seharga Rp 14 ribu di toko modern mulai langka. Beberapa toko terlihat kehabisan stok minyak subsidi tersebut. Faktor panic buying disinyalir menjadi penyebabnya.