Setelah boyong dari pondik pesantren, Muhammad Fadlil Irfan mendirikan usaha sendiri. Di usia muda, santri asal Rembang ini telah memiliki dua kantor dan karyawan 30-an. Omzet yang dihasilkannya miliaran rupiah.
Pandemi membuat Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Kabupaten Pati menyesuaikan diri. Sistem marketing yang awalnya mengandalkan penjualan tatap muka perlahan beralih ke penjualan secara digital. Baru 50 persen UMKM yang sasar digital marketing.
Pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) digembleng digital marketing. Mereka didorong untuk terjun memasarkan produk via media sosial (medsos) seperti Tiktok.