Setelah viral dengan sebutan crazy rich Grobogan, akhirnya Joko Suranto pulang kampung pada Jumat (29/4) lalu. Kepulangannya disambut haru warga desanya.
Bak pahlawan, warga menyambut kedatangan Joko Suranto dari ujung jalan hingga ke rumahnya. Warga juga memasang spanduk ucapan selamat datang dan umbul-umbul berisi ucapan selamat datang dan terima kasih. Rebana hingga drum band juga mengiri kedatangannya.
Kemunculannya secara tiba-tiba dan viral selalu dikaitkan dengan isu politik. Crazy rich Joko Suranto pun menampik dengan santai, isu bahwa kemunculannya karena ingin mencalonkan diri sebagai bupati. Bahkan, saat ditanya wartawan Jawa Pos Radar Kudus soal mencalonkan diri sebagai bupati Grobogan, dia nyeletuk; ”Kalau boleh presiden saja”.
Ribuan warga memadati jalan dari Desa Telawah hingga Desa Jetis Kecamatan Karangrayung, Kabupaten Grobogan. Hal itu, mereka lakukan untuk menyambut kedatangan Joko Suranto, Crazy Rich Grobogan yang mudik pada Jumat (29/4).
Bupati Grobogan Sri Sumarni memberikan apresiasi kepada Joko Suranto, "Crazy Rich" yang mengeluarkan uang pribadi Rp 2,8 miliar. Dana itu, digunakan untuk membangun jalan sepanjang 1,8 kilometer di kampung halamannya, Desa Jetis, Kecamatan Karangrayung.
Joko Suranto, pria asal Desa Jetis Kecamatan Karangrayung ini menjadi perbincangan se-ndonesia. Lantaran aksi dermawannya dengan membangun jalan di kampung halamannya sepanjang 1,8 kilometer. Ia merogoh kocek Rp 2 miliar untuk lebar jalan 4,5 meter dengan cor beton bertulang tebal 12 sentimeter.
Pembangunan jalan kabupaten di Desa Jetis, Karangrayung, Grobogan, oleh Joko Suranto dengan biaya pribadi mendapat respon beragam dari berbagai pihak. Tak terkecuali, dari warga Desa Jetis yang kini telah bisa menikmati akses jalan yang lebih baik. Bahkan, telah warga pun menggelar tasyakuran untuk merayakan pembangunan tersebut.
Belakangan viral istilah crazy rich. Ya, orang tajir melintir yang menggelontor uangnya seolah tanpa perhitungan. Padahal nilainya fantastis. Seperti di Grobogan. Ada Joko Suranto yang membangun jalan kabupaten senilai lebih dari Rp 2 miliar. Merogoh kocek sendiri.