KABAR itu sudah dihembuskan pertengahan Desember tahun lalu. Nasib sebuah koran di Jakarta harus berakhir di penghujung tahun 2022. Hari ini, tahun baru 2023, koran itu tidak lagi dicetak. Manajemen memutuskan untuk beralih ke digital.
SEORANG polisi menembak salah seorang dari tiga pencuri tabung gas. Peluru mengenai kaki kiri. Di foto yang saya lihat ada perban di bawah lutut yang membalut bekas luka. Ketika digiring ke ruang tahanan dia dituntun rekannya.
JUMAT malam lalu saya diajak oleh reporter Radar Semarang Sulis S.A. berkunjung ke kediaman Pak Rais. Waktu itu sudah ada agenda ke Magelang dan Jepara. Lagi pula saya tidak tahu (atau lupa) siapa Pak Rais. Maka saya jawab, “Hehehe OK Mas. Kapan-kapan kalau ada waktu.”
GEMPITA politik nasional semakin gegap setelah Presiden Jokowi, Ketua DPR Puan Maharani, dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mempertontonkan kemesraannya di ajang Formula E Sentul.
KETIKA pertama ditugaskan di Radar Kudus saya sempat shock. Selama bekerja di Jawa Pos selalu ditempatkan di kota besar. Paling lama di Surabaya. Kalaupun pernah di kota lain, itu di Malang dan Jakarta. Tiba-tiba harus bergeser ke Kudus. Kota kecil di bawah Gunung Muria yang kalau maghrib sudah sepi.
INI kebetulan. Bertemu mantan Bupati Jepara Ahmad Marzuki yang baru bebas dari penjara. Sama dengan tidak direncanakannya beliau pulang dari Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kedungpane Semarang.
Belakangan Kabupaten Blora menjadi buah bibir. Banyak pembangunan rampung dengan hasil memuaskan. Seperti Bandara Ngloram dan Bendungan Randugunting. Istimewanya lagi, dua proyek nasional itu diresmikan Presiden Joko Widodo dalam waktu dua bulan berturut-turut. Ini tak lepas dari peran Bupati Blora Arief Rohman dan Wabup Tri Yuli Setyowati.
SABTU lalu menjadi akhir pekan yang luar biasa bagi saya. Bertemu Oei Hong Djien OHD. Kolektor 2.000 lebih lukisan sekaligus pemilik tiga museum di Kota Magelang. Diterima di rumah pribadinya. Ngobrol selama dua jam. Tentu tidak semua orang bisa mendapat kesempatan seperti itu.
TANGGAL 9 Februari (Lusa) 37 tahun lalu merupakan hari paling bersejarah bagi insan pers. Hari itu ditetapkan sebagai Hari Pers Nasional (HPN) oleh Presiden Soeharto melalui Surat Keputusan RI No 5 Tahun 1985. Dewan Pers kemudian menetapkan HPN diperingati setiap tahun.