Kabupaten Pati direncanakan akan memiliki dokumen kebencanaan. Setidaknya ada dua dokumen yang sedang digodok oleh pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pati pada tahun ini.
Jalur Pantura turut Desa Ketitang, Batangan, akhir pekan ini diterjang banjir kisaran 30 sentimeter. Akibatnya, lalu lintas di jalur tersebut padat-merayap 3-4 Kilometer.
Sejak pagi temarin tiga desa di Kecamatan Batangan terendam banjir. Tiga desa itu adalah Desa Kuniran, Ngening, dan Ketitang Wetan. Banjir merendam 800 lebih rumah di tiga desa itu dengan ketinggian air bervariasi antara 50 – 80 centimeter.
Remaja berusia 12 tahun dikabarkan hilang terseret arus di Sungai Silugonggo, Juwana, sejak Senin (21/2) sore. Hingga kemarin korban, TS warga Desa Bendar, juwana belum ditemukan.
Pasca musibah angin puting beliung Senin (21/2) lalu, aparat TNI/Polri terjun langsung untuk membantu warga membersihkan puing-puing yang masih berserakan. Hal ini seperti yang terlihat di Desa Tayu Wetan dan Tayu Kulon pagi kemarin.
Bencana angin puting beliung menyapu wilayah Kecamatan Tayu, Kabupaten Pati, kemarin siang. Ada tiga desa yang mengalami dampak cukup parah, antara lain adalah Desa Tayu Kulon, Tayu Wetan, dan Keboromo.
Intensitas hujan tinggi sepanjang hari mengakibatkan banjir terjadi di beberapa titik. Seperti di Desa Sukokulon dan Jimbaran. Puluhan rumah di dua desa itu tergenang. Selain itu bangunan sekolah juga ikut tergenang.
Masyarakat diimbau waspada, mengingat saat ini terjadi fenomena La Nina. Dimana hal itu dapat memicu terjadinya bencana alam. Salah satunya angin kencang yang terjadi beberapa waktu lalu. Kondisi ini diperkirakan sampai April mendatang.
Puluhan personel gabungan bersama relawan dikerahkan untuk mencari seorang warga yang dinyatakan hilang sejak Sabtu (5/2) kemarin di Sungai Terok Desa Bulungan. Warga bernama Ulin Nuha, 50, itu hanyut saat hendak menanam pisang.