Hujan deras Selasa malam (15/2), menyebabkan dua desa di wilayah kota dikepung banjir. Tak hanya pemukiman, banjir juga menyebabkan sejumlah jalan protokol tergenang air setinggi 50 centimeter. Warga menduga banjir dipicu lantaran gorong-gorong banyak yang tersumbat sampah.
Puluhan rumah serta tambak milik warga di Desa Puncel Kecamatan Dukuhseti, pagi terendam banjir. Curah hujan yang tinggi menjadi penyebab banjir melanda desa ini
Desa Clering, Kecamatan Donorojo, Kabupaten Jepara dilanda banjir pada Minggu (16/1). Itu disebabkan tiga titik tanggul Sungai Ngasem yang mengalir melewati Clering jebol setelah adanya hujan lebat. Akibatnya, ada sekitar 769 jiwa di lima RT yang terdampak.
Banjir yang sempat melanda Desa Tegalsambi, Tahunan sudah surut kemarin. Genangan air masih dijumpai di pekarangan rumah warga. Utamanya yang berada di dataran paling rendah. Genangan itu setinggi mata kaki.
Tahun baru 2022 benar-benar disambut prihatin oleh Satrio Seno Prakoso. Warga Jalan Tejokusumo II Telogosari, Kelurahan Muktiharjo Kidul ini tidak ke mana-mana. Bukan karena mengikuti imbauan pemerintah, tapi banjir telah mengepung kampungnya sejak Jumat (31/12) malam. Kondisi ini juga dialami masyarakat di sejumlah wilayah Kota Semarang.
Musim penghujan banyak bencana alam. Di antaranya tanah longsor dan banjir. Meski begitu, stok bronjong dan sak milik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Grobogan masih terbilang aman.
Banjir di Desa Tegalsambi, Tahunan, Jepara, mulai surut kemarin. Sekitar 90 rumah yang sempat terdampak tak lagi tergenang air luapan Sungai Sungapan di wilayah itu.
Banjir terjadi di kawasan Prawean, Bandengan, Jepara. Dari pantauan Jawa Pos Radar Kudus, sisa sisa banjir masih nampak di pemukiman warga dan belakang Perumahan PLTU.
Sebulan terakhir dua kali banjir bandang menerjang Desa Wonosoco, Undaan. Pertama pada Selasa (2/11) dan kedua Senin (29/11). Dampaknya lima rumah rusak. Dindingnya jebol, pondasi terkikis, hingga sebagian rumah roboh. Penyebabnya diguga kuat akibat kerusakan hutan di wilayah atas desa paling ujung selatan Kudus itu.
Banjir di Kecamatan Cepu terjadi di empat kelurahan dan menggenangi 121 rumah dan fasiliitas pendidikan. Rinciannya, Kelurahan Balun tujuh rumah terendam air. Ketinggian air mencapai 30-50 Cm. Sementara jalan desa ketingian air mencapai 30-40 Cm.