Bantuan untuk korban banjir bandang di Desa Bangsri, dan Asemrudung, Kecamatan Geyer belum tersalurkan. Masih menunggu transfer dari provinsi. Padahal kejadian banjir bandang yang merusak dan menghanyutkan belasan rumah itu sudah terjadi 26 Desember 2022.
Banjir saat ini merendam sebanyak 55 desa di 10 kecamatan di Kabupaten Pati. Salah satu desa yang terparah adalah Doropayung, Kecamatan Juwana. Ketinggian airnya mencapai 1,5 meter lebih. Namun, Minggu (5/3) siang banjir berangsur surut sekitar 30 senti meter.
Jalur alternatif Pantura Pati-Rembang tepatnya di ruas Tondomulyo-Glonggong masih terendam banjir pada Sabtu (4/3). Bahkan, sepekan ini ketinggian banjir di Desa Tondomulyo berangsur naik. Dari 70 menjadi 110 sentimeter.
Banjir yang mengepung wilayah Kecamatan Dukuhseti sebagian sudah surut pada Jumat (3/3). Namun, hingga saat ini masih banyak yang mengungsi di rumah tetangga yang tidak terendam air.
Intensitas hujan yang tinggi kemarin malam, membuat tiga desa di Kecamatan Gebog dilanda longsor. Sedangkan di Desa Golantepus, Mejobo, mengalami banjir.
Jalur alternatif Pati-Kudus di Desa Kasiyan, Kecamatan Sukolilo, masih terendam banjir sejak tahun baru 1 Januari lalu. Ketinggian air sempat turun. Namun, curah hujan tinggi selama beberapa hari ini, membuat air naik lagi.
Jalur alternatif Pati-Kudus di Desa Kasiyan, Kecamatan Sukolilo masih terendam banjir sejak tahun baru 1 Januari lalu. Sempat surut, kini kondisinya kembali mengalami kenaikan setelah curah hujan cukup tinggi beberapa hari lalu.
Hujan deras pada Rabu (15/2) pukul 17.00 hingga tadi malam mengakibatkan banjir. Air merendam rumah di sejumlah wilayah Kudus sehingga menyebabkan aktivitas warga lumpuh. Selain itu jalur pantura Kudus-Pati dan Kudus-Jepara juga tersendat. Karena, air banjir meluber kedua jalan tersebut.
Sejam diguyur hujan, sejumlah ruas jalan di Kota Purwodadi kebanjiran. Hujan mengguyur sejak pukul 15.00-16.00. Akibatnya, sejumlah kendaraan bermotor yang melintas kesulitan.
Terendam banjir selama tiga hari, area SD N 1 Kandangrejo, Klambu justru menjadi arena bermain siswa. Hal tersebut terjadi lantaran aktivitas pembelajaran secara langsung dihentikan dan beralih ke sistem daring.