air bersih

Pandemi Covid-19 mengajarkan pentingnya air bersih dan menjaga kebersihan untuk mencegah penyebaran virus dengan mencuci tangan secara teratur.

Untuk mengantisipasi perebutan pelanggan, pemerintah akan menyinergikan PDAM dan Penyediaan Air Minum Berbasis Masyarakat (Pamsimas) dengan membuat peta.

Banjir yang menerpa Desa Clering, Donorojo, Minggu (16/1) telah surut kemarin (17/1). Genangan air tak lagi merendam pemukiman warga. Hanya sisa-sisa air atau lumpur masih tampak di beberapa pekarangan.

Diberkahi alam yang penuh pepohonan hijau nan rindang, dan sumber-sumber mata air yang airnya mengalir ke rumah-rumah adalah dambaan warga desa. Demikian halnya warga desa di sekitar ring 1 PT Semen Gresik (PTSG) pabrik Rembang.

Denyut kehidupan begitu terasa di Dusun Wuni, Desa Kajar, Gunem, Rembang, beberapa hari ini. Sudah hampir dua pekan, warga bergotong royong sedang membangun pipanisasi sepanjang 1.200 meter untuk menyalurkan air bersih ke rumah-rumah warga.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Rembang selama musim kekeringan tahun ini telah total menyalurkan sekitar 450 tangki air bersih. Bantuan tersebut terakhir akan disalurkan pada Desember ini dengan prioritas di desa Pranti (Sulang), Ngotet Lor (Rembang), dan Sendangasri (Lasem).

PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) Tbk Kantor Cabang (Kanca) Rembang kembali menyalurkan Corporate Social Responsibility (CSR) sebesar Rp 25 juta.

Kekeringan di Rembang mulai berdampak. Setidaknya ada sekitar seribu lebih KK yang tersebar di sembilan desa telah merasakan dampak kemarau tahun ini.

Belasan ribu pelanggan PDAM di Kabupaten Blora akhirnya bisa tersenyum lebar. Sebab, air dari perusahaan air minum plat merah itu, sudah kembali mengalir.

Permintaan bantuan air paling banyak dari Blora selatan. Seperti dari Desa Plosorejo, Kalisari, Tanggel, Sambongwangan di Kecamatan Randublatung.