REMBANG – Aksi perkelahian sekelompok remaja di sekitar jalan depan gerbang masuk Museum R.A Kartini, Rembang beredar di media sosial pada Minggu (26/3). Polisi pun kini tengah menyelidiki lebih lanjut terkait adanya video tersebut.
Baca Juga : Pawai Larung Sesaji di Desa Tasikagung Tak Boleh Nyebrang Pantura, Ini Alasannya
Dalam video yang berdurasi 18 detik itu, nampak dua remaja tengah berkelahi. Bahkan, satu diantaranya membawa balok panjang seraya berlari mengejar satu remaja lainnya hingga tersungkur.
“Marhaban ya gelutan (Marhaban ya berkelahi),” tulis akun Twitter @txtdarirembag pada unggahan video tersebut yang diduga terjadi pada Sabtu (25/3).
Tak hanya itu, dalam video itu nampak pula kedua remaja itu sempat dilerai seorang temannya. Namun, keduanya tak menghiraukan temannya itu dan terus saling kejar satu dengan yang lain.
”Ono opo iku maeng e? Bolone kok ngewangi. Barno ae. Ojo melok-melok Yeng. Aku mau krungu cah bayi-bayi (Ada apa itu tadi? Temannya kok membantu. Biarin saja. Jangan ikut-ikut Yeng. Aku tadi dengar anak kecil-kecil),” ujar perekam video.
Hingga Senin (27/3) pukul 16.05 video tersebut telah dilihat sebanyak 52 tayangan. Sejumlah netizen pun merespon dan menanyakan kapan perkelahian tersebut terjadi.
Tanggapan Pihak Kepolisian
Sementara itu, Kapolsek Rembang, AKP Sunarto saat dikonfirmasi Jawa Pos Radar Kudus membenarkan adanya video perkelahian tersebut.
Meski demikian, terkait pengaduan, pihaknya mengaku belum ada laporan atas kejadian tersebut.
”Kelihatannya kejadiannya Sabtu (25/3) malam. Cuma jam pastinya belum tahu,” imbuhnya pada Senin (27/3) saat menggelar patroli di pasar Rembang kota.
Lebih lanjut, guna mencegah hal serupa kembali terjadi, kata AKP Sunarto pihaknya akan melakukan patroli rutin. Hal itu dilakukan, sekaligus menjaga kondusifitas selama bulan Ramadan.
”Tindak lanjut dari Polsek, Unit Reskrim melaksanakan penyelidikan atas kejadian tersebut. Kami akan meningkatkan patroli di jam-jam rawan,” katanya. (noe/khim)