REMBANG – Aktivitas jual beli di kawasan Kota Pusaka Karangturi, Lasem masih beroperasi Minggu (26/3) sore. Satpol PP Rembang berencana mengambil tindakan tegas besok.
Pantauan Jawa Pos Radar Kudus tadi sore, gerobak-gerobak masih buka berjualan takjil. Sebelumnya, mereka telah diberikan peringatan oleh Satpol PP Rembang agar menertibkan diri. Sebab, area ini harus steril dari aktivitas jual beli.
Gerobak-gerobak tersebut telah dikonsep dengan corak tiongkok. Ada sekitar 20-an grobak yang ditata berjajar di Jalan Desa Karangturi. Di depannya digantung lampion. Sehingga menjadi perpaduan serasi dengan bangunan-bangunan disekitarnya yang merupakan rumah warga tionghoa.
Meski demikian, nampaknya Pemkab Rembang tetap akan menertibkan. Kepala Satpol PP Rembang Sulistiyono menyampaikan, Jumat (24/3) kemarin telah dilaksanakan pertemuan dengan pihak terkait. Berdasarkan hasil rapat tersebut, para pedagang tetap dilarang berjualan di kawasan Kota Pusaka.
Selanjutnya, mereka diberikan kesempatan untuk menggeser kios-kios tersebut dalam jangka waktu satu atau dua hari. “Sejak hari Jumat, berarti kami monitor, apakah sudah bergeser atau belum,” katanya.
Sesuai kesepakatan, lanjut Sulistiyono, pihak desa berkenan untuk menggeser sendiri. Ia juga berharap demikian, agar upaya persuasif bisa berjalan. Namun apabila masih belum bergeser, pihaknya akan melakukam tindakan tegas.
“Upaya paksa. Yang menggeser Satpol atau mungkin barangnya kami sita. Kami monitoring ke sana,” jelasnya.
Ia menegaskan, apabila sampai kemarin masih ada aktifitas jual beli, penggeseran oleh Satpol PP akan dilaksanakan hari ini. “Kalau hari ini belum menggeser terpaksa besok pagi (hari ini) Satpol yang menggeser,” jelasnya. (vah)