REMBANG – Pasar Lasem menjadi pilot project penataan akses untuk mendukung Lasem sebagai kota pusaka. Kemarin mapping dimulai. Nantinya para Pedagang Kaki Lima (PKL) di luar pasar yang semula mereka berjualan di bahu jalan. Agar tak membuat kesemrawutan mereka dibatasi garis dari selatan ke utara. Begitupun sebaliknya.
Kemudian persis di samping para PKL digunakan parkir dokar. Inventarisnya ada 5-8 dokar. Sama mereka dibuatkan tempat parkir khusus di timur PKL. Ke utara lagi digunakan tempat parkir roda dua. Dibatasi dua banjar kendaraan.
Setelah itu untuk para PKL. Sementara kendaraan yang biasanya bongkar muat dimasukan di dalam (kawasan terminal). Sementara yang timur khusus parkir roda empat. Jika meluber diarahkan sama terminal.
Total yang berjualan di luar pasar Lasem ada 30-an pedagang. Jualannya mulai jualan tahu, sayur dan es.
”Kita sore ini lakukan mapping. Untuk sementara digunakan berjualan. Bagi 33 pedagang belum resmi. Selama ini pedagang di depan pasar Lasem. Sudah kita lakukan pertemuan. Intinya siap dilakukan penertiban. Ke depan untuk kepentingan umum,” ujar Kabid Ketertiban Umum, Ketentraman Masyarakat, dan Penegak Perda Satpol PP Rembang Teguh Maryadi mendampingi Kasi Wilayah 2 Bidang Pasar, Tri Joko Priyono mewakili Plt Dinindagkop UKM Rembang, Akhsanudin.
Untuk pedagang di luar tersebut operasionalnya sampai pukul 06.00 pagi. Atau toleransi sampai pukul 07.00 pagi. Konsepnya PKL. Berjualan bersih, pulangnya sama. Pukul 08.00 dilanjutkan pedagang es dan buah kecil-kecilan. (noe/ali)
Reporter: Wisnu Aji
REMBANG – Pasar Lasem menjadi pilot project penataan akses untuk mendukung Lasem sebagai kota pusaka. Kemarin mapping dimulai. Nantinya para Pedagang Kaki Lima (PKL) di luar pasar yang semula mereka berjualan di bahu jalan. Agar tak membuat kesemrawutan mereka dibatasi garis dari selatan ke utara. Begitupun sebaliknya.
Kemudian persis di samping para PKL digunakan parkir dokar. Inventarisnya ada 5-8 dokar. Sama mereka dibuatkan tempat parkir khusus di timur PKL. Ke utara lagi digunakan tempat parkir roda dua. Dibatasi dua banjar kendaraan.
Setelah itu untuk para PKL. Sementara kendaraan yang biasanya bongkar muat dimasukan di dalam (kawasan terminal). Sementara yang timur khusus parkir roda empat. Jika meluber diarahkan sama terminal.
Total yang berjualan di luar pasar Lasem ada 30-an pedagang. Jualannya mulai jualan tahu, sayur dan es.
”Kita sore ini lakukan mapping. Untuk sementara digunakan berjualan. Bagi 33 pedagang belum resmi. Selama ini pedagang di depan pasar Lasem. Sudah kita lakukan pertemuan. Intinya siap dilakukan penertiban. Ke depan untuk kepentingan umum,” ujar Kabid Ketertiban Umum, Ketentraman Masyarakat, dan Penegak Perda Satpol PP Rembang Teguh Maryadi mendampingi Kasi Wilayah 2 Bidang Pasar, Tri Joko Priyono mewakili Plt Dinindagkop UKM Rembang, Akhsanudin.
Untuk pedagang di luar tersebut operasionalnya sampai pukul 06.00 pagi. Atau toleransi sampai pukul 07.00 pagi. Konsepnya PKL. Berjualan bersih, pulangnya sama. Pukul 08.00 dilanjutkan pedagang es dan buah kecil-kecilan. (noe/ali)
Reporter: Wisnu Aji