REMBANG – Sumber Daya Manusia (SDM) anggota Andalan Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) di Kabupaten Rembang terus ditingkatkan. Kemarin puluhan anggotanya digembleng bimbingan teknis pengembangan tanaman semusim dan rempah (Tansipah) tahun 2021. Kegiatan itu diprakarsai Firman Soebagyo, anggota DPR RI Komisi IV Dapil Jateng III.
Firman dalam sambutanya secara virtual menyampaikan Rembang menjadi bagian penting dalam sektor perkebunan tebu. Untuk itu, ia berkomitmen meningkatkan SDM unggul. Melalui DPR RI, Komisi IV dan Dirjen Perkebunan.
”Kegiatan ini untuk meningkatkan kemampuan dan kapasitas petani. Serta transfer ilmu petani tebu sehingga dapat bekerja profesional, mandiri, mampu bersaing dan berwawasan,” ungkapnya.
Dalam kesempatan tersebut, Firman juga menceritakan sejarah perkebunan nasional. Industri gula menjadi industri tertua.
“Tahun 1930 pulau Jawa salah satu penghasil gula terbesar di dunia. Luas 270 hektare, produksi 2,9 juta ton. Kala itu dikenal pengekspor terbesar kedua, setelah Tuban. Kondisi sekarang terbalik. Indonesia impor terbesar di Asia. Ini menjadi keprihatinan. Salah satu faktor yang menyebabkan jumlah populasi penduduk,” bebernya.
Menurutnya, sektor pertanian di negara maju sudah menggunakan aspek teknologi dan peningkatan SDM. Untuk itu ke depan ia berharap para petani tidak boleh mengabaikan aspek-aspek tersebut. “Persoalan bukan hanya terkait pupuk. Justru saya mengajak kawan-kawan untuk mendalami penggunaan pupuk yang tidak tepat guna untuk mendongkrak aspek produksi,” ujarnya sembari berpesan agar para petani tebu terus bersemangat dalam berinovasi di dunia pertanian.
Sementara kegiatan tersebut juga dihadiri Plt Dinas Pertanian dan Pangan (Dintanpan), Agus Iwan Haswanto. Lalu Mitra kerja komisi IV DPR RI, Haris Darmawan, Koordinator Tanaman Tebu dan Pemanis lain, Dirjen Perkebunan Kementan. Dinas Perkebunan Provinsi Jateng Agus Sanusi. Anggota DPRD Rembang sekaligus Ketua DPD Golkar Kabupaten Rembang Anjar Krisnawan.
Plt. Kepala Dintanpan Agus Iwan Haswanto mengapresiasi kepedulian Firman Soebagyo yang telah berkali-kali menggelar kegiatan Di kabupaten Rembang. Ia menyebutkan jika tebu di kabupaten Rembang bukan menjadi komoditas baru. Untuk itu ia berharap semua pihak-pihak turut berkomitmen dan menyatukan tujuan agar perkebunan jaya.
“Ada 29 ribu lahan sawah dan 52 ribu tegalan. Dari 101 ribu hektare area lahan di Kabupaten Rembang. Jumlah tenaga kerja yang aktif 106 ribu dari 646.300 ribu penduduk Rembang (semester I 2021 sumber Dindukcapil),” imbuhnya. (noe/ali)