REMBANG – Polemik rencana pembangunan dan relokasi pasar Kota Rembang dibahas pada Rabu (23/2). Sekretaris Daerah (Sekda) memfasilitasi para pedagang untuk audiensi. Hasil pembahasan sementara, pedagang mendukung adanya revitalisasi. Namun, enggan untuk di relokasi ke pasar hewan.
Forum dengar pendapat itu dilaksanakan di ruang rapat Sekda Rembang. Ada sejumlah pedagang yang hadir. Selain itu juga ada beberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait. Seperti Dinas Perhubungan dan Satpol PP.
Rifan Ketua Perkumpulan Pedagang Pasar Rembang menyampaikan, selama ini pihaknya sudah melayangkan beberapa kali permohonan audiensi. Pihaknya ingin menyampaikan beberapa hal terkait polemik rencana relokasi pasar Rembang. Yang rencananya akan dipindah ke area pasar kambing.
Sementara, dia mengklaim ada ribuan pedagang yang menghendaki revitalisasi pasar. Artinya, pasar Rembang dilakukan pembangunan di lokasi saat ini. Dia mengaku sudah melakukan jejak pendapat internal. ”Sejumlah 1.190-an pedagang memohon adanya revilatalisasi dilakukan di lokasi saat ini,” jelasnya.
Dengan pertimbangan itu, menurutnya dengan revitalisasi pasar, maka akan layak untuk menjadi lokasi ekonomi kerakyatan. Di sisi lain, Rifan melanjutkan, para pedagang juga pernah secara swadaya untuk menambah keamanan dan upaya untuk menjaga kebersihan.
Baca Juga : Paguyuban Kades se-Kecamatan Rembang Dukung Pemindahan Pasar Kota Rembang
Menanggapi beberapa hal yang disampaikan pedagang kemarin, Sekda Rembang Fahrudin menyampaikan, pihaknya belum bisa langsung mengiyakan usulan para pedagang. Ke depan, diharapkan ada masukan secara berkala.
Dia meminta kepada para OPD terkait untuk mengikuti perkembangan. Dalam rangka mencari solusi yang tepat. ”Saya bukan orang yang berhak untuk memutuskan. Tapi saya orang yang berhak untuk menyampaikan aspirasi,” ungkapnya.
Setelah ini akan dirapatkan terkait hasil dari audiensi tersebut. Ke depan juga akan ada pertemuan kembali hingga ada solusi yang dinilai terbaik. ”Nanti akan evaluasi semua terkait apa yang disampaikan,” imbuhnya. (vah/ali)