REMBANG – Bekas stasiun kereta api di Jalan Majapahit Rembang diusulkan menjadi pusat jajanan serba ada atau pujasera. Usulan ini terungkap saat obrolan warga dan komunitas kaum santri di eks stasiun kemarin malam (21/3).
Hadiri dalam kesempatan tersebut, Wakil Bupati Rembang, Mochamad Hanies Cholil Barro’, Wakil ketua DPRD Rembang, M Bisri Cholil Laqul, tokoh masyarakat Arif Agung Cholili. Selain itu ketua karang taruna Kabupaten Rembang, Ahmad Rifan.
Menurut Ahmad Rifan, warga dan kaum santri menginginkan reaktivitas kereta api di Kabupaten Rembang segara ada kejelasan. Ini untuk mengurai kondisi pantura yang memang cukup memprihatinkan. ”Kalau bisa. Khususnya revitalisasi stasiun yang digunakan PT KAI untuk dipercepat,” ujar kata Ketua karang taruna Kabupaten Rembang kemarin.
Selanjutnya perlu adanya upaya-upaya terkait dengan kondisi lingkungan stasiun. Karena selama ini ada anggapan jika banyak masalah-masalah sosial di dalamnya. Untuk itu pihaknya sebagai karang taruna ingin ikut andil dalam rangka meningkatkan pelayanan kesejahteraan sosial masyarakat.”Perlu pelayanan kesejahteraan sosial. Di mana disitu ada orang telantar, anak jalanan, dan tunawisma yang bisa difasilitasi rumah singgah sementara untuk media edukasi mereka,” terangnya.
Ke depan dia juga mengusulkan untuk menumbuhkan ekonomi-ekonomi kreatif. Tanpa mengusik kondisi ekonomi yang sudah ada di sana. Tentu saja bisa melalui melibatkan mereka misalnya dengan membuat pembuatan film pendek atau sejenisnya. Selain itu mungkin memunculkan kuliner jadul. Perlu dikemas lebih rapi dan menarik.
“Alangkah baiknya jika bangunan lama stasiun Rembang ini direstorasi, direvitalisasi, dan dikembangkan menjadi ruang publik yang positif. Di sekitarnya didesain menjadi destinasi wisata kuliner (pujasera) yang nyaman, supaya lebih tertata lebih baik lagi. Jika terwujud, ini menjadi spot kondusif bagi kalangan muda untuk berinovasi kreatif,” imbuhnya.
Jika menilik sejarah tempo dulu, Stasiun Rembang melayani tiga jurusan, ke selatan sampai Blora dan Cepu. Ke timur sampai Lasem dan Bojonegoro. Selain tentu saja ke Barat sampai Semarang dan Jakarta.
Stasiun bersejarah ini meredup, dan pada 1990 akhirnya ditutup. Kini area stasiun Rembang berstatus milik PT KAI dan disewa oleh Dishub Rembang untuk terminal bu s mini. Di sekitarnya dimanfatkan warung-warung, toko sepeda bekas, salon cukur rambut, toko pakaian, hingga cafe karaoke. (noe/ali)