REMBANG – Triman, 80, anak buah kapal (ABK) Barokah II asal Desa Pandangan Wetan, Kragan akhirnya ditemukan telah meninggal dunia Minggu siang (20/2). Nelayan yang hilang saat pulang melaut itu, ditemukan anaknya di 15 mil perairan Pandangan, Kragan sebelah utara.
Triman dikabarkan hilang Selasa lalu (15/02). Di utara Tanjung Bonang, Sluke (perairan dari Sluke-Kragan). Sebelumnya pencarian dilakukan oleh tim BPBD selama empat hari. Adapun yang berhasil menemukan Warno dan Ahmad Jarwi (anak korban). Dibantu warga kurang lebih 10 personel. Selanjutnya jenazah setelah ditemukan pukul 10.30 WIB, langsung dimakamkan pukul13.00 WIB.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Kabupaten Rembang Sri Jarwati melalui Bidang Darurat, Logistik dan Rehab Rekon, Koordinator Kedaruratan Bambang Adi Wf saat dikonfirmasi membenarkan kabar penemuan nelayan asal Pandangan. Ditemukan di perairan Pandangan Wetan sebelah utara.
”Pelabuhan Pandangan Wetan lurus. Sebelah utara. Jaraknya 15 mil dari daratan,” jelasnya kepada Jawa Pos Radar Kudus.
Sebelumnya telah dilakukan pencarian oleh BPBD Rembang. Selama 4 hari operasi. Hari kelima diberhentikan. Ternyata dari warga dan keluarganya menemukan sendiri. Mereka inisiatif menggunakan kapal diatas 10 mil.
Dari BPBD pencarian dilakukan dibawah 10 mil. Karena jangkauan kapal karet yang digunakan BPBD tidak bisa sampai 15 mil. Korban ditemukan dalam kondisi sudah rusak berat. Sebab kejadianya sudah pekan lalu.
”Kondisinya hampir sudah tidak bisa dikenali. Karena sudah rusak. Kalau tidak keluarganya tidak bisa mengenali,” katanya. (noe/ali)
Reporter: Wisnu Aji
REMBANG – Triman, 80, anak buah kapal (ABK) Barokah II asal Desa Pandangan Wetan, Kragan akhirnya ditemukan telah meninggal dunia Minggu siang (20/2). Nelayan yang hilang saat pulang melaut itu, ditemukan anaknya di 15 mil perairan Pandangan, Kragan sebelah utara.
Triman dikabarkan hilang Selasa lalu (15/02). Di utara Tanjung Bonang, Sluke (perairan dari Sluke-Kragan). Sebelumnya pencarian dilakukan oleh tim BPBD selama empat hari. Adapun yang berhasil menemukan Warno dan Ahmad Jarwi (anak korban). Dibantu warga kurang lebih 10 personel. Selanjutnya jenazah setelah ditemukan pukul 10.30 WIB, langsung dimakamkan pukul13.00 WIB.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Kabupaten Rembang Sri Jarwati melalui Bidang Darurat, Logistik dan Rehab Rekon, Koordinator Kedaruratan Bambang Adi Wf saat dikonfirmasi membenarkan kabar penemuan nelayan asal Pandangan. Ditemukan di perairan Pandangan Wetan sebelah utara.
”Pelabuhan Pandangan Wetan lurus. Sebelah utara. Jaraknya 15 mil dari daratan,” jelasnya kepada Jawa Pos Radar Kudus.
Sebelumnya telah dilakukan pencarian oleh BPBD Rembang. Selama 4 hari operasi. Hari kelima diberhentikan. Ternyata dari warga dan keluarganya menemukan sendiri. Mereka inisiatif menggunakan kapal diatas 10 mil.
Dari BPBD pencarian dilakukan dibawah 10 mil. Karena jangkauan kapal karet yang digunakan BPBD tidak bisa sampai 15 mil. Korban ditemukan dalam kondisi sudah rusak berat. Sebab kejadianya sudah pekan lalu.
”Kondisinya hampir sudah tidak bisa dikenali. Karena sudah rusak. Kalau tidak keluarganya tidak bisa mengenali,” katanya. (noe/ali)
Reporter: Wisnu Aji