REMBANG – Target pendapatan retribusi tera dan tera ulang tahun 2022 dinaikkan lebih dari tiga kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya. Ke depan, Dinas Perindustrian Koperasi dan UKM (Dinindagkop UKM) Rembang akan menyasar Perusahaan Listrik Negara (PLN),hingga Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM).
Kepala Dinindagkop UKM Rembang Mahfudz menyampaikan, target pendapatan dari sektor retribusi tera dan tera ulang tahun ini dinaikkan. Dari yang sebelumnya Rp 150 juta, saat ini menjadi Rp 700 juta. Atau jika dikalkulasi bisa dikatakan tiga kali lipat lebih.
Sementara itu, di sisi lain, tahun lalu, Dinindagkop UKM Rembang belum bisa mencapai target di angka Rp 150 Juta tersebut. Saat itu baru tercapai sekitar Rp 100 Juta. Pihaknya menyadari akan ada masalah-masalah di lapangan. Seperti adanya pengusaha yang enggan di tera dengan alasan-alasan tertentu.
”Baru Rp 100 Juta. Dari 13 ribu UTTP kami, itu baru 8 ribu yang bisa kami tera atau tera ulang. Itu teknis di lapangan banyak sekali,” ujarnya.
Untuk itu, pihaknya menggandeng para Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lintas sektor untuk mendukung program ini. Seperti Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Dinpermades) dan Satpol PP Rembang. Selain PLN dan PDAM, ke depan sasaran untuk mencapai retribusi tera dan tera ulang akan diperluas. Dengan menyentuh pasar-pasar desa.”Nanti ke depan untuk PLN, PDAM harus taat meternya untuk di tera atau di tera ulang,” katanya.
Saat ini, lanjut Mahfudz, yang menjadi kendala adalah terkait tenaga ahli tera. Di Rembang sendiri, saat ini baru ada satu orang tenaga ahli.
”Ini perlu kami jalin kerja sama didiklatkan di Metrologi Bandung. Agar cakupan lebih luas, kami bisa bergerak lebih luas lagi,” imbuhnya. (vah/ali)