28.3 C
Kudus
Friday, June 9, 2023

Jamaah asal Rembang Gagal Berangkat Umrah dan Masih Tertahan di Jogjakarta, Pihak Keluarga Gelisah

REMBANG – Pihak keluarga jamaah umrah asal Kabupaten Rembang yang terlantar di Bandara Yogyakarta International Airport (YIA) gelisah. Sebab, hingga Sabtu (18/3) anggota keluarga mereka belum bisa berangkat ke Tanah Suci dan kini masih tertahan di sana. Bahkan, ada informasi bahwa salah satu jamaah ditahan, sehubungan adanya penipuan visa dari pihak kedua.

Baca Juga : Kasus Puluhan Jamaah Gagal Berangkat Umrah: Dipulangkan ke Rembang hingga Dijadwalkan Pemberangkatan Ulang

Kepala Desa Sanetan, Sluke, Janadi menyampaikan, warganya yang ikut jamaah umrah masih berada di Hotel Primitif, Kulonprogo. Diceritakan, warganya berangkat sejak Selasa malam (14/3) pukul 21.00.


”Dari Kecamatan Sluke ada 16 orang. Warga Sanetan ada delapan jamaah, Desa Langgar ada empat jamaah, dan Desa Sluke ada empat jamaah,” katanya kepada Jawa Pos Radar Kudus pada

Setelah semua berkumpul, Rabu pukul 01.00 berangkat ke Surabaya. Lalu menginap di gedung haji. Lalu Jumat berangka dari Surabaya justru menuju Jogjakarta. Tiba bandara Yogyakarta International Airport (YIA) pukul 14.00. Rencana bertolak ke Arab Saudi pukul 17.30. Namun, ternyata tiketnya tidak ada.

Baca Juga :  Dindikpora Rembang Digandeng “Perang” Lawan Kanker Servick

Baca Juga : Soal Kasus Puluhan Jamaah asal Rembang yang Gagal Berangkat Umrah, Begini Kata Mabari Travel

Akhirnya jamaah yang jumlanya 38 orang itu, ditanya polisi. Terungkap jika belum memiliki tiket serta permasalahan pada visa. Kemudian viral di media sosial dan berita.

Pihak keluarga jamaah di rumah hingga kemarin hanya bisa menangis. Pihak keluarga bersama pemerintah desa belum bisa melangkah. Masih menunggu hasil. Ada informasi pada Sabtu (18/3) pukul 10.00 ada pertemuan jamaah dengan pemilik biro umrah di Mapolsek Kulonprogo.

”Ada seorang perempuan namanya Ningsih, orang Surabaya ditahan. Mungkin kaki tangan pemilik biro. Info dari salah satu warga yang bisa diajak rembugan begitu,” terangnya.
Janadi menerangkan, Ningsih menjadi calo atau pelantara calon jamaah umrah.

”Itu (Ningsih, Red) suruhan biro atau yang lain masih belum jelas. Cuma dari keterangan biro, dia (Ningsih, Red) yang disuruh mengurus visa dan tiket,” terangnya.






Reporter: Wisnu Aji

REMBANG – Pihak keluarga jamaah umrah asal Kabupaten Rembang yang terlantar di Bandara Yogyakarta International Airport (YIA) gelisah. Sebab, hingga Sabtu (18/3) anggota keluarga mereka belum bisa berangkat ke Tanah Suci dan kini masih tertahan di sana. Bahkan, ada informasi bahwa salah satu jamaah ditahan, sehubungan adanya penipuan visa dari pihak kedua.

Baca Juga : Kasus Puluhan Jamaah Gagal Berangkat Umrah: Dipulangkan ke Rembang hingga Dijadwalkan Pemberangkatan Ulang

Kepala Desa Sanetan, Sluke, Janadi menyampaikan, warganya yang ikut jamaah umrah masih berada di Hotel Primitif, Kulonprogo. Diceritakan, warganya berangkat sejak Selasa malam (14/3) pukul 21.00.

”Dari Kecamatan Sluke ada 16 orang. Warga Sanetan ada delapan jamaah, Desa Langgar ada empat jamaah, dan Desa Sluke ada empat jamaah,” katanya kepada Jawa Pos Radar Kudus pada

Setelah semua berkumpul, Rabu pukul 01.00 berangkat ke Surabaya. Lalu menginap di gedung haji. Lalu Jumat berangka dari Surabaya justru menuju Jogjakarta. Tiba bandara Yogyakarta International Airport (YIA) pukul 14.00. Rencana bertolak ke Arab Saudi pukul 17.30. Namun, ternyata tiketnya tidak ada.

Baca Juga :  Rumah dan Sertifikat Dilalap Api akibat Korsleting Listrik

Baca Juga : Soal Kasus Puluhan Jamaah asal Rembang yang Gagal Berangkat Umrah, Begini Kata Mabari Travel

Akhirnya jamaah yang jumlanya 38 orang itu, ditanya polisi. Terungkap jika belum memiliki tiket serta permasalahan pada visa. Kemudian viral di media sosial dan berita.

Pihak keluarga jamaah di rumah hingga kemarin hanya bisa menangis. Pihak keluarga bersama pemerintah desa belum bisa melangkah. Masih menunggu hasil. Ada informasi pada Sabtu (18/3) pukul 10.00 ada pertemuan jamaah dengan pemilik biro umrah di Mapolsek Kulonprogo.

”Ada seorang perempuan namanya Ningsih, orang Surabaya ditahan. Mungkin kaki tangan pemilik biro. Info dari salah satu warga yang bisa diajak rembugan begitu,” terangnya.
Janadi menerangkan, Ningsih menjadi calo atau pelantara calon jamaah umrah.

”Itu (Ningsih, Red) suruhan biro atau yang lain masih belum jelas. Cuma dari keterangan biro, dia (Ningsih, Red) yang disuruh mengurus visa dan tiket,” terangnya.






Reporter: Wisnu Aji

Most Read

Artikel Terbaru