REMBANG – Kepala Kantor Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUTARU) kabupaten Rembang, EC Ganti Arto lakukan lompatan dalam rangka optimalkan fungsi OPD-nya. Setelah resmi dijadikan nahkoda anyar, dia harus tahu persis kondisi jalan dan jembatan. Untuk melihat keadaan, termasuk dari sisi penganggaranya.
Tidak hanya jalan dan jembatan. Termasuk juga embung. Hanya seharian kemarin belum sempat mengecek langsung. Namun sudah diagendakan. Beberapa yang alami kerusakan sudah dilakukan pendataan.
Kemarin Ganti Arto inisiatif langsung turun kelapangan. Cek jalan dan jembatan di sejumlah kecamatan. Temukan mulai longsor sampai alami kerusakan. Ia blusukan ke lapangan. Mulai dari Banyudono, Kaliori arah Babadan, Pengkol alami kerusakan parah.
Jalan di wilayah Rembang barat tersebut sudah masuk kegiatan. Untuk pekerjaan dan pelelangan. Alokasi anggaranya sekira rp 3 miliar. Kemudian dari arah Wiroto sampai Sekararum (Kaliori) kondisi serupa rusak parah.
Kemudian Landoh menuju Sekararum. Hanya dititik ini Ganti Arto belum tahu persis. Apakah masuk kegiatan tahun 2022 atau belum, karena belum mengecek datanya.
”Dari Sumber-Sulang ada jembatan sayapanya longsor. Lokasi jalan antara kecamatan Sumber-Sulang. Sayapan jembataan desa Pondok Rejo alami longsor,” keteranganya kepada Jawa Pos Radar Kudus kemarin (13/1).
Disitu Ganti Arto turun. Menengok langsung longsoran. Di dekat longsoran jalan tersebut ada batu dan pelepah pisang yang kering. Sebagai tanda ada kerusakan. Kemudian ada juga bambu yang ditancapkan, diatasnya dikasih karung.
Terkait kerusakan sayapan akibat longsor menjadi prioritas. Ikut pemeliharaan jalan jembatan tahun 2022. Longsornya sayapan dipicu curah hujan. Masih bisa dilalui kendaraan roda empat.
”Kami lanjutkan perjalanan menujo Kenongo-Menoro, Sedan. Juga ada perbaikan,” imbuhnya.
Dalam perjalanan tersebut Ganti Arto lewat perempatan Sulang ke timur. Ada beberapa spot jalan yang parah. Dari DPUTARU Rembang juga berusaha untuk memperbaikinya. Lewat dana pemeliharaan jalan. (noe/khim)