REMBANG – Parmin, warga Desa Wiroto, Kecamatan Kaliori, meregang nyawa setelah tergencet roda combine harvester (mesin pemanen padi). Saat kejadian korban tengah mengumpulkan jerami untuk pakan ternak.
Insiden nahas ini terjadi sekitar pukul 09.30. Kapolsek Kaliori AKP Rohmad saat dikonfirmasi membenarkan adanya peristiwa tersebut. Ia menyebutkan posisi korban berada di belakang mesin combine.
“Korban posisi di belakang mesin. Saat combine mau belok. Korban kelihatanya kesrimpet damen (jerami), akhirnya jatuh dan tergencet roda combine,” katanya saat dikonfirmasi Jawa Pos Radar Kudus, kemarin (7/6).
Atas insiden tersebut mengakibatkan Parimin terluka dibagian kepala. Oleh orang di sekitar persawahan dilarikan di puskesmas. “Namun nyawa korban tidak tertolong. Meninggal saat masih perjalanan,” imbuhnya.
Anggota Polsek Kaliori datang untuk menggelar olah TKP. Selanjutnya korban di visum luar dari puskesmas. Melibatkan petugas kesehatan.
Dari pihak keluarga juga dipertemukan pemerintah desa. Akhirnya menyadari, bahwa peristiwa tersebut murni musibah. Selanjutnya korban dibawa menuju rumah duka. “Untuk selanjutnya jenazah dimakamkan,” imbuhnya. (noe/ali)
Reporter: Wisnu Aji
REMBANG – Parmin, warga Desa Wiroto, Kecamatan Kaliori, meregang nyawa setelah tergencet roda combine harvester (mesin pemanen padi). Saat kejadian korban tengah mengumpulkan jerami untuk pakan ternak.
Insiden nahas ini terjadi sekitar pukul 09.30. Kapolsek Kaliori AKP Rohmad saat dikonfirmasi membenarkan adanya peristiwa tersebut. Ia menyebutkan posisi korban berada di belakang mesin combine.
“Korban posisi di belakang mesin. Saat combine mau belok. Korban kelihatanya kesrimpet damen (jerami), akhirnya jatuh dan tergencet roda combine,” katanya saat dikonfirmasi Jawa Pos Radar Kudus, kemarin (7/6).
Atas insiden tersebut mengakibatkan Parimin terluka dibagian kepala. Oleh orang di sekitar persawahan dilarikan di puskesmas. “Namun nyawa korban tidak tertolong. Meninggal saat masih perjalanan,” imbuhnya.
Anggota Polsek Kaliori datang untuk menggelar olah TKP. Selanjutnya korban di visum luar dari puskesmas. Melibatkan petugas kesehatan.
Dari pihak keluarga juga dipertemukan pemerintah desa. Akhirnya menyadari, bahwa peristiwa tersebut murni musibah. Selanjutnya korban dibawa menuju rumah duka. “Untuk selanjutnya jenazah dimakamkan,” imbuhnya. (noe/ali)
Reporter: Wisnu Aji