REMBANG – Sejumlah ikon di tugu “Selamat Datang Kota Rembang” tak tersentuh Perawatan selama tiga tahun. Bahkan, hiasan lampu di huruf tugu kapal “Rembang Bangkit” sudah tidak utuh lagi lantaran dirusak tangan-tangan tak bertanggungjawab. Namun, hingga kini belum juga nampak upaya perbaikan dari pihak terkait.
Baca Juga : Modus Isi Pulsa, Warga Sumber Rembang Justru Tertipu Rp 200 Juta
Kasi Kerusakan Lingkungan dan Hutan DLH Rembang Taufik Darmawan dikonfirmasi Jawa Pos Radar Kudus mengaku, taman kota di tugu batas kota itu akan segera diperbaiki. Namun, pihaknya mengaku perlu adanya perencanaan yang matang.
“Untuk anggaran Rp 170-an juta. Sifatnya hanya perawatan. Jika sebelumnya tulisan di bawah, nanti dinaikkan. Supaya agak tinggi. Selain itu, keamanan lebih aman. Termasuk lampu-lampu, mengingat semuanya hampir padam,” ujarnya.
Taufik menambahkan perbaikan tak bisa cepat direalisasikan. Mengingat, urusan pertamanan yang dulu kewenangan Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPKP). Kini, di tahun 2022 masuk di Dinas Lingkungan Hidup (DLH).
“Memang baru menyelesaikan tahap perencanaan. Semula, perencanaan dari awal akhir Mei. Namun, informasinya ada revisi beberapa bagian. Memang penataan taman tidak seperti buat selokan atau jalan. Harus detail, seni, filosofi dan pemilihan bahan,” imbuhnya. (noe/ali)
Reporter: Wisnu Aji
REMBANG – Sejumlah ikon di tugu “Selamat Datang Kota Rembang” tak tersentuh Perawatan selama tiga tahun. Bahkan, hiasan lampu di huruf tugu kapal “Rembang Bangkit” sudah tidak utuh lagi lantaran dirusak tangan-tangan tak bertanggungjawab. Namun, hingga kini belum juga nampak upaya perbaikan dari pihak terkait.
Baca Juga : Modus Isi Pulsa, Warga Sumber Rembang Justru Tertipu Rp 200 Juta
Kasi Kerusakan Lingkungan dan Hutan DLH Rembang Taufik Darmawan dikonfirmasi Jawa Pos Radar Kudus mengaku, taman kota di tugu batas kota itu akan segera diperbaiki. Namun, pihaknya mengaku perlu adanya perencanaan yang matang.
“Untuk anggaran Rp 170-an juta. Sifatnya hanya perawatan. Jika sebelumnya tulisan di bawah, nanti dinaikkan. Supaya agak tinggi. Selain itu, keamanan lebih aman. Termasuk lampu-lampu, mengingat semuanya hampir padam,” ujarnya.
Taufik menambahkan perbaikan tak bisa cepat direalisasikan. Mengingat, urusan pertamanan yang dulu kewenangan Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPKP). Kini, di tahun 2022 masuk di Dinas Lingkungan Hidup (DLH).
“Memang baru menyelesaikan tahap perencanaan. Semula, perencanaan dari awal akhir Mei. Namun, informasinya ada revisi beberapa bagian. Memang penataan taman tidak seperti buat selokan atau jalan. Harus detail, seni, filosofi dan pemilihan bahan,” imbuhnya. (noe/ali)
Reporter: Wisnu Aji