25 C
Kudus
Tuesday, June 6, 2023

Penjas dalam Bayang Pandemi

MATA pelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan adalah mata pelajaran yang sangat penting untuk dipelajari siswa dimasa sekarang ini, karena dengan pengetahuan mengenai kesehatan dan praktek olahraga siswa dapat membentengi diri dengan meningkatkan daya tahan tubuh (imunitas) untuk mencegah corona virus.

Beberapa waktu yang lalu saya sempat berdiskusi bersama beberapa guru pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan (PJOK), terkait dengan apa saja yang menjadi kendala dalam proses pengajaran dalam pembelajaran jarak jauh yang telah dilaksanakan selama ini. Beberapa guru PJOK mendapatkan beberapa kendala dalam proses pembelajaran jarak jauh yang mereka laksanakan.

Kendala umum yang dihadapi dalam melaksanakan pembelajaran jarak jauh ini adalah fasilitas media mengajar elektronik, seperti komputer, laptop, dan hp android. Tidak dapat dipungkiri bahwa terdapat juga guru PJOK yang tidak mampu memanfaatkan media mengajar elekronik berbentuk hardware dan software dengan baik atau gaptek. Akses internet yang terbatas di tiap-tiap wilayah, karna secara geografis kabupaten Grobogan merupakan daerah pegunungan utara yang infrastrukturnya masih tertinggal dari wilayah lainnya.


Namun, jika guru PJOK tidak dapat beradaptasi dengan cepat dalam menindaklanjuti rintangan tersebut, prestasi akademik siswa sudah pasti akan terpengaruh bahkan kekhawatiran para ahli pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan akan ancaman ‘kekurangan gerak’ yang dapat menimbulkan masalah kebugaran dan berbagai macam penyakit pun akan mendera anak-anak kita karan sistim imun yang lemah. Tanggung jawab dan peran guru PJOK benar-benar diuji di masa pandemi ini. Apakah guru PJOK sebagai tenaga profesional dapat menjawab tantangan ini?

Dalam menjawab tantangan ini, perlu kiranya kita kembali memahami bahwa cakupan PJOK itu sangat luas dan dapat dilakukan di mana saja. Artinya tidak terbatas baik tempat maupun sarana prasarana yang memadai. Siapa saja bisa ikut terlibat berperan serta memberikan pendidikan jasmani. Orang tua di rumah misalnya, dapat memberikan petunjuk cara bermain bulutangkis dengan baik dan benar.

Baca Juga :  Inovasi Pojok Baca dalam Meningkatkan Taraf Literasi Siswa SD

Hal ini harus betul-betul menjadi tugas bagi seluruh pemerhati pendidikan jasmani dan terutama bagi guru PJOK. Terus bekerjasama mensosialisasikan dan mengupayakan jalan keluar dari tantangan dimasa pandemi yang kita hadapi. Semua demi keberhasilan program pendidikan jasmani. Namun beruntung bagi kami guru SD Negeri 2 Bandungsari karena kendala-kendala pembelajaran jarak jauh tidak terlalu menjadi penghambat bagi guru PJOK serta peserta didik untuk melaksanakan kegiatan belajar-mengajar secara kreatif. Nyatanya, ide-ide pembelajaran kreatif bermunculan selama masa pandemi Covid-19. Jarak yang dianggap sebagai kendala justru menjadi pemantik kreativitas dalam kegiatan belajar-mengajar.

Sebagai seorang guru, kami dari SD Negeri 2 Bandungsari,  Ngaringan tetap dapat melakukan pembelajaran secara kreatif meskipun peserta didik berada di rumah masing-masing. Dalam setiap pembelajarannya. Guru melakukan pembahasan mengenai kesehatan, dan kebugaran jasmani, kemudian guru mewajibkan peserta didiknya untuk melakukan latihan fisik sederhana yang dapat dilakukan di rumah selama 30 menit dengan diawali dengan peregangan statis dan dinamis. Latihan fisik tersebut bervariasi antara push up, bermain sepak bola, jogging, bermain badminton, bermain tenis meja, senam irama, bersepeda, naik turun tangga, dan lain-lain. Latihan fisik ini dilakukan guna menjaga daya tahan tubuh dan imunitas peserta didik agar tetap sehat dan bugar agar terhindar dari Covid-19. Tak hanya itu ulangan harian yang dilakukan di google form dan pembelajaran materi yang dilakukan dalam grup WhatssApp menjadi menarik karena materi yang dibahas juga disesuaikan dengan fenomena saat ini. (*)

MATA pelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan adalah mata pelajaran yang sangat penting untuk dipelajari siswa dimasa sekarang ini, karena dengan pengetahuan mengenai kesehatan dan praktek olahraga siswa dapat membentengi diri dengan meningkatkan daya tahan tubuh (imunitas) untuk mencegah corona virus.

Beberapa waktu yang lalu saya sempat berdiskusi bersama beberapa guru pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan (PJOK), terkait dengan apa saja yang menjadi kendala dalam proses pengajaran dalam pembelajaran jarak jauh yang telah dilaksanakan selama ini. Beberapa guru PJOK mendapatkan beberapa kendala dalam proses pembelajaran jarak jauh yang mereka laksanakan.

Kendala umum yang dihadapi dalam melaksanakan pembelajaran jarak jauh ini adalah fasilitas media mengajar elektronik, seperti komputer, laptop, dan hp android. Tidak dapat dipungkiri bahwa terdapat juga guru PJOK yang tidak mampu memanfaatkan media mengajar elekronik berbentuk hardware dan software dengan baik atau gaptek. Akses internet yang terbatas di tiap-tiap wilayah, karna secara geografis kabupaten Grobogan merupakan daerah pegunungan utara yang infrastrukturnya masih tertinggal dari wilayah lainnya.

Namun, jika guru PJOK tidak dapat beradaptasi dengan cepat dalam menindaklanjuti rintangan tersebut, prestasi akademik siswa sudah pasti akan terpengaruh bahkan kekhawatiran para ahli pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan akan ancaman ‘kekurangan gerak’ yang dapat menimbulkan masalah kebugaran dan berbagai macam penyakit pun akan mendera anak-anak kita karan sistim imun yang lemah. Tanggung jawab dan peran guru PJOK benar-benar diuji di masa pandemi ini. Apakah guru PJOK sebagai tenaga profesional dapat menjawab tantangan ini?

Dalam menjawab tantangan ini, perlu kiranya kita kembali memahami bahwa cakupan PJOK itu sangat luas dan dapat dilakukan di mana saja. Artinya tidak terbatas baik tempat maupun sarana prasarana yang memadai. Siapa saja bisa ikut terlibat berperan serta memberikan pendidikan jasmani. Orang tua di rumah misalnya, dapat memberikan petunjuk cara bermain bulutangkis dengan baik dan benar.

Baca Juga :  Mbak Rerie: Upaya Mitigasi Penyebaran Varian Baru Covid-19 Harus Konsisten

Hal ini harus betul-betul menjadi tugas bagi seluruh pemerhati pendidikan jasmani dan terutama bagi guru PJOK. Terus bekerjasama mensosialisasikan dan mengupayakan jalan keluar dari tantangan dimasa pandemi yang kita hadapi. Semua demi keberhasilan program pendidikan jasmani. Namun beruntung bagi kami guru SD Negeri 2 Bandungsari karena kendala-kendala pembelajaran jarak jauh tidak terlalu menjadi penghambat bagi guru PJOK serta peserta didik untuk melaksanakan kegiatan belajar-mengajar secara kreatif. Nyatanya, ide-ide pembelajaran kreatif bermunculan selama masa pandemi Covid-19. Jarak yang dianggap sebagai kendala justru menjadi pemantik kreativitas dalam kegiatan belajar-mengajar.

Sebagai seorang guru, kami dari SD Negeri 2 Bandungsari,  Ngaringan tetap dapat melakukan pembelajaran secara kreatif meskipun peserta didik berada di rumah masing-masing. Dalam setiap pembelajarannya. Guru melakukan pembahasan mengenai kesehatan, dan kebugaran jasmani, kemudian guru mewajibkan peserta didiknya untuk melakukan latihan fisik sederhana yang dapat dilakukan di rumah selama 30 menit dengan diawali dengan peregangan statis dan dinamis. Latihan fisik tersebut bervariasi antara push up, bermain sepak bola, jogging, bermain badminton, bermain tenis meja, senam irama, bersepeda, naik turun tangga, dan lain-lain. Latihan fisik ini dilakukan guna menjaga daya tahan tubuh dan imunitas peserta didik agar tetap sehat dan bugar agar terhindar dari Covid-19. Tak hanya itu ulangan harian yang dilakukan di google form dan pembelajaran materi yang dilakukan dalam grup WhatssApp menjadi menarik karena materi yang dibahas juga disesuaikan dengan fenomena saat ini. (*)


Most Read

Artikel Terbaru