24 C
Kudus
Tuesday, June 6, 2023

Google Meet dan Pembelajaran Jarak Jauh

SAAT ini, dunia sedang dihadapkan dengan fenomena yang berkaitan dengan masalah kesehatan, yaitu corona virus (Covid-19), banyak negara yang terkena dampak virus ini. Indonesia termasuk salah satunya. Untuk itu, pemerintah mengambil kebijakan dengan menerapkan social distancing untuk meminimalisasi penularannya.

Social distancing sendiri merupakan suatu tindakan, di mana setiap orang diharuskan agar tidak berdekatan antara satu dengan yang lainnya. Dengan menghindari segala macam perkumpulan atau pertemuan untuk mencegah penularan Covid-19. Untuk itu, segala kegiatan seperti kegiatan belajar mengajar (KBM) di sekolah maupun universitas harus dilakukan di rumah atau dilakukan online untuk mencegah menyebarnya Covid-19.

Saat kita melakukan pembelajaran secara online, tentunya memerlukan media sebagai sarana untuk pembelajaran. Untuk itu, berbagai platfrom digunakan sebagai media pembelajaran oleh sekolah dan universitas. Di universitas terdapat berbagai platform yang digunakan, di antaranya Google Classroom, Zoom Meeting, Whatsapp, dan Google Meet.


Google Meet merupakan layanan komunikasi video yang dikembangkan Google. Aplikasi ini salah satu dari dua aplikasi yang nantinya akan mengganti Google Hangouts. Lainnya adalah Google Chat.

Platfrom ini gratis. Jadi dapat digunakan siapa pun dengan tanpa batas waktu. Pada April lalu, Google mengonfirmasi bahwa pengguna bisa menikmati layanan video conferencing meet secara cuma-cuma dengan waktu yang tidak terbatas (unlimited hingga 24 jam) sampai 30 September. Untuk itu, Google Meet sangat cocok digunakan dalam proses pembelajaran.

Baca Juga :  Keluarga, Tempat Belajar Pertama Bagi Anak

Bisa disimpulkan, pemanfaatan aplikasi Google Meet baru dilakukan ketika pada masa social distancing ini yang mengharuskan mahasiswa kuliah online. Kuliah yang dilakukan dengan Google Meet dinilai kurang efektif. Sebab yang sering terjadi, kendala pada jaringan atau sinyal internet bagi mahasiswa yang tidak menggunakan wifi. Nantinya akan berdampak terhadap kualitas pembelajaran yang mereka terima.

Namun. kelebihan penggunaan Google Meet dinilai praktis dan efisien bagi mahasiswa. Sebab, dengan menggunakan Google Meet komunikasi antara mahasiswa dan dosen lebih mudah dibandingkan berkomunikasi secara tertulis atau melalui chat. Walaupun aplikasi Google Meet ini dinilai kurang efektif, namun disisi lain, aplikasi ini dinilai lebih efisien dan praktis bagi mahasiswa.

Untuk itu, dengan adanya aplikasi Google Meet ini, diharapkan dapat membantu mahasiswa dalam hal pembelajaran berbasis online. Mahasiswa diharapkan dapat memanfaatkan aplikasi ini dengan seefektif mungkin.

Untuk itu, mahasiswa dan dosen harus saling mengerti satu sama lain dalam pembelajaran jarak jauh (PJJ) ketika pandemi Covid-19. Fenomena pandemi Covid-19 harus kita terima dengan baik. Karena, dengan adanya fenomena ini merupakan langkah dorongan terhadap setiap universitas dalam memanfaatkan pembelajaran berbasis teknologi. (*)

SAAT ini, dunia sedang dihadapkan dengan fenomena yang berkaitan dengan masalah kesehatan, yaitu corona virus (Covid-19), banyak negara yang terkena dampak virus ini. Indonesia termasuk salah satunya. Untuk itu, pemerintah mengambil kebijakan dengan menerapkan social distancing untuk meminimalisasi penularannya.

Social distancing sendiri merupakan suatu tindakan, di mana setiap orang diharuskan agar tidak berdekatan antara satu dengan yang lainnya. Dengan menghindari segala macam perkumpulan atau pertemuan untuk mencegah penularan Covid-19. Untuk itu, segala kegiatan seperti kegiatan belajar mengajar (KBM) di sekolah maupun universitas harus dilakukan di rumah atau dilakukan online untuk mencegah menyebarnya Covid-19.

Saat kita melakukan pembelajaran secara online, tentunya memerlukan media sebagai sarana untuk pembelajaran. Untuk itu, berbagai platfrom digunakan sebagai media pembelajaran oleh sekolah dan universitas. Di universitas terdapat berbagai platform yang digunakan, di antaranya Google Classroom, Zoom Meeting, Whatsapp, dan Google Meet.

Google Meet merupakan layanan komunikasi video yang dikembangkan Google. Aplikasi ini salah satu dari dua aplikasi yang nantinya akan mengganti Google Hangouts. Lainnya adalah Google Chat.

Platfrom ini gratis. Jadi dapat digunakan siapa pun dengan tanpa batas waktu. Pada April lalu, Google mengonfirmasi bahwa pengguna bisa menikmati layanan video conferencing meet secara cuma-cuma dengan waktu yang tidak terbatas (unlimited hingga 24 jam) sampai 30 September. Untuk itu, Google Meet sangat cocok digunakan dalam proses pembelajaran.

Baca Juga :  Ada Apa Denganmu?

Bisa disimpulkan, pemanfaatan aplikasi Google Meet baru dilakukan ketika pada masa social distancing ini yang mengharuskan mahasiswa kuliah online. Kuliah yang dilakukan dengan Google Meet dinilai kurang efektif. Sebab yang sering terjadi, kendala pada jaringan atau sinyal internet bagi mahasiswa yang tidak menggunakan wifi. Nantinya akan berdampak terhadap kualitas pembelajaran yang mereka terima.

Namun. kelebihan penggunaan Google Meet dinilai praktis dan efisien bagi mahasiswa. Sebab, dengan menggunakan Google Meet komunikasi antara mahasiswa dan dosen lebih mudah dibandingkan berkomunikasi secara tertulis atau melalui chat. Walaupun aplikasi Google Meet ini dinilai kurang efektif, namun disisi lain, aplikasi ini dinilai lebih efisien dan praktis bagi mahasiswa.

Untuk itu, dengan adanya aplikasi Google Meet ini, diharapkan dapat membantu mahasiswa dalam hal pembelajaran berbasis online. Mahasiswa diharapkan dapat memanfaatkan aplikasi ini dengan seefektif mungkin.

Untuk itu, mahasiswa dan dosen harus saling mengerti satu sama lain dalam pembelajaran jarak jauh (PJJ) ketika pandemi Covid-19. Fenomena pandemi Covid-19 harus kita terima dengan baik. Karena, dengan adanya fenomena ini merupakan langkah dorongan terhadap setiap universitas dalam memanfaatkan pembelajaran berbasis teknologi. (*)


Most Read

Artikel Terbaru