24.3 C
Kudus
Monday, March 20, 2023

Keseruan Siswa Menyambut Vaksin Tahap 1

SALAH satu upaya pemerintah mencegah penyebaran virus Covid-19 pemerintah mengadakan program vaksinasi pada peserta didik untuk persiapan pembelajaran tatap muka terbatas. Pemerintah sangat fokus dengan ini, apalagi saat penyebaran virus Covid-19 semakin aktif dan mudah menyerang anak–anak. Di sini anak tetap harus diberikan vaksin, namun tetap juga mengutamakan kesehatan dan keselamatan anak. Oleh karena itu, pemberian vaksin tidak hanya diberikan untuk tenaga pengajar, namun juga harus diberikan kepada peserta didik.

Dirjen PAUD, Dikdasmen bersama Direktorat Sekolah Dasar akhirnya menyelenggarakan webinar terkait vaksinasi pada peserta didik untuk membangun kesadaran bersama akan pentingnya vaksinasi bagi tenaga didik dan peserta didik. Dari sisi keilmuan, banyak ahli menyebut apabila 70 persen dari populasi di sebuah wilayah sudah diberikan vaksinasi maka penularan Covid-19 pun akan rendah. “Kepada bapak, ibu guru, kepala sekolah, mari menjadi duta vaksinasi yang memberi edukasi. Guru dan kepala sekolah harus memberikan motivasi kepada masyarakat,” kata Jumeri.

Pembelajaran tatap muka disambut senang oleh orang tua dan siswa, dengan adanya tatap muka ini tidak lepas dari protokol kesehatan. Protokol kesehatan yang sudah diterapkan pada lingkungan sekolah kami yaitu mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, dan mengurangi mobilitas. Selain diterapkan protokol kesehatan yang sudah dilaksanakan pemerintah memprogramkan  vaksinasi pada anak sekolah dasar mulai dari usia 6 sampai 11 tahun. Dalam hal ini tidak mudah dilaksanakansecara langsung karena tetap ditemukan suatu Pro dan kotra pun terjadi pada sejumlah orang tua, ada beberapa orang tua yang setuju jika anak-anaknya divaksinasi karena dengan adanya vaksinasi memperkecil penularan virus covid-19. Sehingga anak-anaknya bisa masuk sekolah kembali walaupun tatap muka terbatas. Namun, ada pula orang tua yang tidak setuju jika anak-anaknya divasinasi hal ini dikarenakan kurangnya wawasan dan juga rasa khawatir orang tua yang berlebihan, mereka takut jika divaksin akan ada efeknya, dan khawatir meskipun dikatakan aman dan tanpa efek samping.

Baca Juga :  Dampak Pembelajaran Jarak Jauh

Karena banyaknya pro dan kontra dari orang tua kemudian kami menjelaskan bahwa dengan adanya vaksinasi anak, maka anak akan memiliki antibodi sehingga kemungkinan atau penularan virus baik dilingkungan sekolah maupun rumah menjadi lebih kecil resikonya, karena anak tersebut telah menjalani vaksinasi yang membuat si anak akan kebal dan lebih terlindungi.

Apabila sudah divaksinasi dan suatu saat si anak terpapar dengan penyakit Covid-19 maka manfaat yang didapat adalah anak tidak akan sakit atau hanya mengalami sakit dengan gejala yang ringan akibat efek telah dijalani vaksinasi.

Walaupun ada yang kontra hal ini dapat diatasi dengan aman. Banyak orang tua dan siswa dengan senang hati menyambut adanya program vaksin ini. Karena banyak yang tahu akan pentingnya vaksin kedepannya, bagi anak sekolah hal ini sangat ditunggu karena mereka rindu akan sekolah tatap muka dan bisa bertemu dan belajar bersama teman temannya. Namun perlu diwaspadai juga untuk mengantisipasi timbulnya penyebaran Covid-19 pihak sekolah tentunya tidak lepas atau mengabaikan protokol kesehatan. Salah satunya dengan membentuk tim satgas penanganan covid pada setiap sekolah.

Dengan adanya program vaksin Covid-19 semoga kedepannya menjadi lebih baik dan bisa belajar secara tatap muka dengan aman. Dan selalu melaksanakan program program pemerintah yang terkait tentang penekanan penyebaran Covid-19. (*)


SALAH satu upaya pemerintah mencegah penyebaran virus Covid-19 pemerintah mengadakan program vaksinasi pada peserta didik untuk persiapan pembelajaran tatap muka terbatas. Pemerintah sangat fokus dengan ini, apalagi saat penyebaran virus Covid-19 semakin aktif dan mudah menyerang anak–anak. Di sini anak tetap harus diberikan vaksin, namun tetap juga mengutamakan kesehatan dan keselamatan anak. Oleh karena itu, pemberian vaksin tidak hanya diberikan untuk tenaga pengajar, namun juga harus diberikan kepada peserta didik.

Dirjen PAUD, Dikdasmen bersama Direktorat Sekolah Dasar akhirnya menyelenggarakan webinar terkait vaksinasi pada peserta didik untuk membangun kesadaran bersama akan pentingnya vaksinasi bagi tenaga didik dan peserta didik. Dari sisi keilmuan, banyak ahli menyebut apabila 70 persen dari populasi di sebuah wilayah sudah diberikan vaksinasi maka penularan Covid-19 pun akan rendah. “Kepada bapak, ibu guru, kepala sekolah, mari menjadi duta vaksinasi yang memberi edukasi. Guru dan kepala sekolah harus memberikan motivasi kepada masyarakat,” kata Jumeri.

Pembelajaran tatap muka disambut senang oleh orang tua dan siswa, dengan adanya tatap muka ini tidak lepas dari protokol kesehatan. Protokol kesehatan yang sudah diterapkan pada lingkungan sekolah kami yaitu mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, dan mengurangi mobilitas. Selain diterapkan protokol kesehatan yang sudah dilaksanakan pemerintah memprogramkan  vaksinasi pada anak sekolah dasar mulai dari usia 6 sampai 11 tahun. Dalam hal ini tidak mudah dilaksanakansecara langsung karena tetap ditemukan suatu Pro dan kotra pun terjadi pada sejumlah orang tua, ada beberapa orang tua yang setuju jika anak-anaknya divaksinasi karena dengan adanya vaksinasi memperkecil penularan virus covid-19. Sehingga anak-anaknya bisa masuk sekolah kembali walaupun tatap muka terbatas. Namun, ada pula orang tua yang tidak setuju jika anak-anaknya divasinasi hal ini dikarenakan kurangnya wawasan dan juga rasa khawatir orang tua yang berlebihan, mereka takut jika divaksin akan ada efeknya, dan khawatir meskipun dikatakan aman dan tanpa efek samping.

Baca Juga :  Pemanfaatan Barang Bekas untuk Media Pembelajaran Induksi Magnetik

Karena banyaknya pro dan kontra dari orang tua kemudian kami menjelaskan bahwa dengan adanya vaksinasi anak, maka anak akan memiliki antibodi sehingga kemungkinan atau penularan virus baik dilingkungan sekolah maupun rumah menjadi lebih kecil resikonya, karena anak tersebut telah menjalani vaksinasi yang membuat si anak akan kebal dan lebih terlindungi.

Apabila sudah divaksinasi dan suatu saat si anak terpapar dengan penyakit Covid-19 maka manfaat yang didapat adalah anak tidak akan sakit atau hanya mengalami sakit dengan gejala yang ringan akibat efek telah dijalani vaksinasi.

Walaupun ada yang kontra hal ini dapat diatasi dengan aman. Banyak orang tua dan siswa dengan senang hati menyambut adanya program vaksin ini. Karena banyak yang tahu akan pentingnya vaksin kedepannya, bagi anak sekolah hal ini sangat ditunggu karena mereka rindu akan sekolah tatap muka dan bisa bertemu dan belajar bersama teman temannya. Namun perlu diwaspadai juga untuk mengantisipasi timbulnya penyebaran Covid-19 pihak sekolah tentunya tidak lepas atau mengabaikan protokol kesehatan. Salah satunya dengan membentuk tim satgas penanganan covid pada setiap sekolah.

Dengan adanya program vaksin Covid-19 semoga kedepannya menjadi lebih baik dan bisa belajar secara tatap muka dengan aman. Dan selalu melaksanakan program program pemerintah yang terkait tentang penekanan penyebaran Covid-19. (*)


Most Read

Artikel Terbaru