PATI – Akses jalan di Desa Wotan, Sukolilo arah Kabupaten Kudus tak terurus. Karenanya, warga setempat wadul ke DPRD Pati. Mereka meminta pemerintah muluskan jalur kabupaten itu.
Warga beserta Pemerintah Desa Wotan, Sukolilo mendatangi kantor DPRD Kabupaten Pati pada Selasa (28/3). Mereka beraudiensi dengan dewan beserta dinas terkait.
Warga menuntut agar akses jalan mulai Dukuh Jongso Desa Wotan, Sukolilo ke Desa Termulus, Mejobo Kabupaten Kudus segera diperbaiki. Sebab jalannya rusak.
”Kami minta agar jalan kami diperbaiki. Karena kondisinya sudah sangat memprihatinkan,” jelas Kepala Desa (Kades) Wotan Madekur. Ketika audensi di Ruang Paripurna DPRD Pati.
Kerusakan jalan di sana, lanjut dia, dipicu lantaran kerap dilewati kendaraan galian C. Sehingga jalan yang tak sesuai tonase itu rusak.
Jika dihitung, sehari armada tambang yang melintas ada sekitar 98 armada. Kata dia, warga ingin memblokir akses jalan. Kendaraan tambang akan dihentikan.
”Sekarang kendaraan tambang ini melewati desa kami. Sudah dua pekan ini kendaraan tambang melintasi desa. Sehingga jalannya rusak. Warga ingin men-stop truk itu. Tapi saya tahan dan mengadu ke DPRD,” tegasnya.
Pihaknya menyayangkan jalur kabupaten yang berada di desanya ini ternyata tak dimasukkan lewat instruksi presiden (inpres) percepatan pembangunan daerah 2023. ”Kenapa jalan itu tak masuk Inpres. Padahal jalan di daerah lain beberapa masuk,” tuturnya. (adr)
Reporter: Andre Faidhil Falah
PATI – Akses jalan di Desa Wotan, Sukolilo arah Kabupaten Kudus tak terurus. Karenanya, warga setempat wadul ke DPRD Pati. Mereka meminta pemerintah muluskan jalur kabupaten itu.
Warga beserta Pemerintah Desa Wotan, Sukolilo mendatangi kantor DPRD Kabupaten Pati pada Selasa (28/3). Mereka beraudiensi dengan dewan beserta dinas terkait.
Warga menuntut agar akses jalan mulai Dukuh Jongso Desa Wotan, Sukolilo ke Desa Termulus, Mejobo Kabupaten Kudus segera diperbaiki. Sebab jalannya rusak.
”Kami minta agar jalan kami diperbaiki. Karena kondisinya sudah sangat memprihatinkan,” jelas Kepala Desa (Kades) Wotan Madekur. Ketika audensi di Ruang Paripurna DPRD Pati.
Kerusakan jalan di sana, lanjut dia, dipicu lantaran kerap dilewati kendaraan galian C. Sehingga jalan yang tak sesuai tonase itu rusak.
Jika dihitung, sehari armada tambang yang melintas ada sekitar 98 armada. Kata dia, warga ingin memblokir akses jalan. Kendaraan tambang akan dihentikan.
”Sekarang kendaraan tambang ini melewati desa kami. Sudah dua pekan ini kendaraan tambang melintasi desa. Sehingga jalannya rusak. Warga ingin men-stop truk itu. Tapi saya tahan dan mengadu ke DPRD,” tegasnya.
Pihaknya menyayangkan jalur kabupaten yang berada di desanya ini ternyata tak dimasukkan lewat instruksi presiden (inpres) percepatan pembangunan daerah 2023. ”Kenapa jalan itu tak masuk Inpres. Padahal jalan di daerah lain beberapa masuk,” tuturnya. (adr)
Reporter: Andre Faidhil Falah