PATI – Di masa pandemi Covid-19 ini, siswa-siswi SMA PGRI 2 Kayen berprestasi dengan perolehan beberapa medali. Tidak hanya tingkat provinsi, nasional hingga internasional pun dipanen.
Pihaknya memperoleh empat prestasi yang bisa dibanggakan. Di antaranya, juara International Science And Invention Fair (ISIF), juara tiga tingkat nasional lomba Festival Inovasi dan Kewirausahaan Siswa Indonesia (FIKSI), juara tiga tingkat nasional di bidang kewirausahaan, dan juara satu tingkat provinsi lomba sekolah inspiratif.
Kepala Sekolah SMA PGRI 2 Kayen Surata mengatakan, pada 1 november lalu anak-anak berhasil memperoleh gold medal pada event ISIF. Acara ini diikuti oleh berbagai negara. Di antaranya, Indonesia, Malaysia, Korea, Singapura, dan Thailand.
”Alhamdulillah, berada di antara anak-anak hebat adalah salah satu bentuk rejeki. Bisa memperoleh medali yang bisa dibanggakan sekolah,” katanya.
Betty Sinta Indriyani selaku pembimbing tim ISIF SMA tersebut menambahkan, pihaknya menang di bidang teknologi. Namanya, smart urban farming.
”Projek penelitian anak-anak kali ini, membuat sebuah prototype teknologi otomatis sesuai era industri 4.0 yang bermanfaat dalam bidang pertanian,” terangnya.
Surata mnejelaskan, alat ini dapat mambantu proses pertanian dengan lebih efiisien. Karena dapat menyiram dan memupuk otomatis didalam ruangan.
”Proses budidaya tanaman dengan alat ini dapat dikontrol secara jarak jauh melalui handphone (HP) yang terhubung dengan internet. Jadi ini suatu bentuk inovasi dari para siswa,” jelasnya.
Empat siswa yang berada di tim ISIF ini, lanjut salah satu anggota tim Danu Handrian, menentukan ide awal hingga pengujian selama enam bulan.
”Saat penilaian menggunakan bahasa Inggris. Kami berempat (Trisno Varida, Diah Kusuma, Ainul Lutfiyani) mempraktekan melalui zoom,” paparnya.
Siti Asiyah pembimbing lomba FIKSI menuturkan, pihaknya mendapat medali perunggu dalam lomba FIKSI tingkat nasional. Dika Alif dan Melia Dewisinta yang berhasil memperoleh medali. Sambal MANGSTAB yang diajukan dalam lomba tersebut.
”Ini sederhana. Kami mengangkat kearifan lokal Pati. Sambal ikan manyung, ikan pari dibuat sambal kering,” jelasnya. (adr/him)