PATI – Sebanyak 128 calon jamaah haji di Pati tak berangkat tahun ini. Mereka tak melunasi biaya untuk menuju ke tanah suci. Persoalan tak melunasi biaya tersebut diklaim Kementerian Agama (Kemenag) Pati bukan karena ekonomi.
Berdasarkan data yang dihimpun dari Kemenag Kabupaten Pati, ada 128 calon jamaah haji yang tak berangkat. Rinciannya, meninggal 35 orang, sakit 35, mafqud 4, menunggu mahram 15 orang, masih study 6, dan mundur 33 orang.
”Ada yang tak berangkat. Rata-rata karena meninggal dan sakit,” terang Kasi Penyelenggara Haji dan Umroh (PHU) pada Kemenag Pati Abdul Hamid.
Dia tak mengetahui secara spesifik alasan tak berangkatnya calon jamaah haji itu. Sebab, mereka hanya menandatangi surat pernyataan mundur ke tahun depan.
”Sepertinya bukan persoalan biaya. Karena biaya haji turun signifikan dari rencana awal. Memang dari awal ada pertimbangan lain. Soal keluarga mungkin, atau yang lain” paparnya. Ketika ditanya apa sebabnya gara-gara persoalan ekonomi.
Sebelumnya, isu kenaikan biaya haji ini membuat pihaknya menuai komplain dari calon jamaah haji. Pihaknya mendapati keluhan masyarakat agar kenaikan haji ditunda tahun depan.
”Banyak keluhan jamaah yang mau berangkat. Kenapa saat gilirannya berangkat dinaikkan. Banyak yang minta dinaikkan tahun depan,” tuturnya.
Di sisi lain, dampak pandemi Covid-19 malah yang dirasakan salah satu calon jamaah haji Muhammadun. Adanya pagebluk itu membuat warga Kecamatan Tambakromo itu harus menunggu lebih lama akibat korona.
”Seharusnya saya berangkat tahun 2021 lalu. Karena pandemi baru bisa berangkat tahun ini. Jika ditotal jadi menunggu selama 11 tahun baru bisa berangkat,” pungkasnya saat ditanya di Kantor Kemenag Pati kemarin. (adr/him)