PATI – Empat sekolah dasar (SD) di sejumlah desa pada Kecamatan Margorejo disulap menjadi isolasi terpusat. Tempat itu untuk karyawan Dua Kelinci yang positif Covid-19.
Terdapat empat desa yang menyiapkan tempat karantina terpusat dengan memanfaatkan bangunan sekolah dasar. Meliputi, Jambean Kidul, Bumirejo, Sokokulon, dan Pegandan. Namun, isolasi di Desa Pegandan masih dipersiapkan.
Tempat isolasi di desa tersebut dikhususkan bagi karyawan laki-laki. Sedangkan karyawan perempuan dipusatkan isolasi yang disediakan perusahaan di lingkungan pabrik itu.
”Kemarin (22/6) sudah ada karyawan yang dievakuasi disana. Mereka dari dari tempat tinggalnya ke lokasi karantina terpusat di sejumlah desa itu. 19 orang sudah dievakuasi dari rumahnya ke tempat karantina terpusat,” terang Bupati Pati Haryanto.
Dengan menjalani karantina di tempat isolasi terpusat, karyawan Dua Kelinci yang positif Covid-19 bisa lebih mudah menjalankan protokol kesehatan. Kebutuhan logistik mereka juga dipenuhi oleh pihak perusahaan dan desa.
”Mereka tinggal melanjutkan sisa masa karantina. Ada yang sudah sepekan, ada yang 10 hari. Mereka tinggal meneruskan, tidak perlu mengulang. Aturan WHO kalau orang tanpa gejala (OTG) masa karantina 14 hari,” jelas Haryanto.
Haryanto mengungkapkan, total 652 orang karyawan yang positif Covid-19, saat ini 122 orang di antaranya sudah dinyatakan sembuh atau negatif Covid-19.
”Dari akumulasi 652 orang yang positif, kemarin hanya dua yang dirawat di rumah sakit. Itu salah satunya sudah keluar. Sementara satu orang lagi masih proses pemulihan,” ungkapnya.
Kapolres Pati AKBP Arie Prasetya Syafaat menambahkan, penyediaan tempat karantina terpusat di wilayah Margorejo ini merupakan inisiatif babinsa, bhabinkamtibmas, dan kepala desa yang didukung oleh warga.
”Mereka menyadari, jika isolasi di rumah, tempat tinggal mereka tidak bisa menerapkan prokes. Kamar mandi cuma satu sedangkan satu keluarga bisa tiga sampai empat orang. Maka mereka meminta disiapkan tempat Isoman terpusat,” tambahnya.
Kemudian pihak perusahaan sepakat untuk memfasilitasi penyediaan tempat karantina terpusat di desa tersebut. Harap Arie, masyarakat sekitar juga mendukung upaya ini. Sehingga bisa memutus mata rantai persebaran Covid-19. (adr)