PATI – Pemkab Pati mengusulkan jembatan darurat/pembantu sebelum jembatan Juwana dibongkar. Jembatan pembantu ini untuk mengantisipasi kemacetan di jalur Alun-alun Juwana ini.
Kabag Ops Polres Pati Kompol Sugino mengatakan, dampak pembongkaran jembatan Juwana dipastikan menyebabkan kemacetan. Saat disimulasikan (pengalihan arus), sejauh 3-4 kilometer terjadi kemacetan.
”Setelah dipraktikkan (simulasi Lalin) terjadi kemacetan sejauh 3-4 km. Jadi kami meminta kepada penyedia penggantian jembatan itu untuk menjadwalkan ulang pembongkaran jembatan Juwana. Yang kedua, kami usulkan untuk membangun jembatan pembantu sebelum dibongkar,” katanya.
Adanya jembatan pembantu ini diusulkan untuk di sisi jembatan Juwana. Gunanya, untuk akses jalan sepeda motor dan kendaraan pribadi.
”Jembatan darurat/pembantu ini tak untuk dilewati truk/bus. Sehingga setelah adanya pengalihan arus Lalin, kemacetan bisa diminimalisasi. Soalnya, kendaraan pribadi dan sepeda motor bisa lewat jembatan pembantu,” tukasnya.
Sementara itu, Bupati Pati Haryanto menambahkan, di jalur alternatif (Alun-alun Juwana ke arah Selatan) ini terlalu sempit. Kalau hanya satu jalur kendaraan ini bisa menimbulkan kemacetan. Sehingga, jalan itu harus dilebarkan.
”Pertama mulai titik mau masuk jembatan Selatan ini, jalannya paling tidak ditingkatkan sampai keluar pantura. Karena ini, biasanya satu arah digunakan dua arah. Sehingga nanti bakal macet,” tambahnya.
Di sisi lain, Pihak Koordinator Penggantian Jembatan CH Jateng Fatoni menuturkan, kalau pembuatan jembatan baru ini bisa memakan banyak anggaran. Soalnya, membuat jembatan darurat ini sama saja dengan membuat jembatan baru. Banyak yang harus diperhitungkan.
”Bakal banyak mengeluarkan anggaran untuk jembatan darurat. Walaupun hanya untuk kendaraan pribadi, kami tetap menjaga kualitas dan keamanannya. Jadi tak sembarangan buat jembatan. Nanti kami akan evaluasi lagi,”pungkasnya. (adr/him)