24 C
Kudus
Tuesday, June 6, 2023

Perajin Batik di Pati Didorong ke Industri Hijau

PATI – Balai Besar Kerajinan dan Batik Yogyakarta melakukan audit industri hijau di Rumah Batik Bu Sri Pak Sarni, Desa Bakaran Kulon, Juwana kemarin. Lembaga di bawah Kementerian Perindustrian ini berharap industri batik menerapkan produksi tanpa mencemari lingkungan sesuai dengan amanat undang-undang. Selama ini masih banyak perajin batik yang tidak memiliki Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL).

Auditor Industri Hijau Balai Besar Kerajinan dan Batik Yogyakarta Kementerian Perindustrian, Lilin Indrayani mengungkapkan, pihaknya mendorong agar pelaku industri batik tulis termasuk batik tulis Bakaran ini agar menerapkan industri yang ramah lingkungan.

“Industri batik jangan hanya asal membuang limbahnya terumata limbah cairnya. Harus memperhatikan kelestarian lingkungan. Ini kami audit untuk nantinya mendapatkan sertifikasi industri hijau,” papar Lilin saat meninjau tempat produksi batik tulis Bakaran Bu Sri Pak Sarni kemarin.


Lebih lanjut, Lilin mengapresiasi rumah produksi batik tulis Bakaran Bu Sri Pak Sarni yang memiliki IPAL. “Selain berkontribusi terhadap ekonomi juga harus memperhatikan sisi lingkunganya,” imbuhnya.

Baca Juga :  Goes to School, SG Dukung Mutu Pendidikan di Sekolah Area Perusahaan

“Yang perlu diperhatikan terutama IPAL, hingga penggunaan air. Selama ini industri batik berpotensi menyumbang limbah seperti zat pewarna, sisa malam, dan lainnya,” imbuhnya.

Lilin berharap ada perajin batik tulis yang bisa menjadi pilot projects untuk menjadi industri hijau. Saat ini masih belum ada produsen batik yang bisa seperti itu.

Hambatan yang ada karena kebanyakan industri batik dikelola secara tradisional. Jadi masih sulit, tapi kami berupaya mendorong hal itu,” paparnya.

Sementara itu owner Batik Bu Sri Pak Sarni Andreas Agus Wibawa mengaku akan berkomitmen membangun industri hijau di rumah produksinya.

“Saat ini kami sudah punya IPAL. Jadi limbah cair yang sudah aman terhadap lingkungan. Kami akan berkomitmen untuk menjadi perajin batik tulis Bakaran yang ramah lingkungan,” paparnya. (him)






Reporter: Achmad Ulil Albab

PATI – Balai Besar Kerajinan dan Batik Yogyakarta melakukan audit industri hijau di Rumah Batik Bu Sri Pak Sarni, Desa Bakaran Kulon, Juwana kemarin. Lembaga di bawah Kementerian Perindustrian ini berharap industri batik menerapkan produksi tanpa mencemari lingkungan sesuai dengan amanat undang-undang. Selama ini masih banyak perajin batik yang tidak memiliki Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL).

Auditor Industri Hijau Balai Besar Kerajinan dan Batik Yogyakarta Kementerian Perindustrian, Lilin Indrayani mengungkapkan, pihaknya mendorong agar pelaku industri batik tulis termasuk batik tulis Bakaran ini agar menerapkan industri yang ramah lingkungan.

“Industri batik jangan hanya asal membuang limbahnya terumata limbah cairnya. Harus memperhatikan kelestarian lingkungan. Ini kami audit untuk nantinya mendapatkan sertifikasi industri hijau,” papar Lilin saat meninjau tempat produksi batik tulis Bakaran Bu Sri Pak Sarni kemarin.

Lebih lanjut, Lilin mengapresiasi rumah produksi batik tulis Bakaran Bu Sri Pak Sarni yang memiliki IPAL. “Selain berkontribusi terhadap ekonomi juga harus memperhatikan sisi lingkunganya,” imbuhnya.

Baca Juga :  Keramat, Gapura Majapahit di Muktiharjo Pati Dipercaya Masih Dijaga Raden Bambang Kebo Nyabrang

“Yang perlu diperhatikan terutama IPAL, hingga penggunaan air. Selama ini industri batik berpotensi menyumbang limbah seperti zat pewarna, sisa malam, dan lainnya,” imbuhnya.

Lilin berharap ada perajin batik tulis yang bisa menjadi pilot projects untuk menjadi industri hijau. Saat ini masih belum ada produsen batik yang bisa seperti itu.

Hambatan yang ada karena kebanyakan industri batik dikelola secara tradisional. Jadi masih sulit, tapi kami berupaya mendorong hal itu,” paparnya.

Sementara itu owner Batik Bu Sri Pak Sarni Andreas Agus Wibawa mengaku akan berkomitmen membangun industri hijau di rumah produksinya.

“Saat ini kami sudah punya IPAL. Jadi limbah cair yang sudah aman terhadap lingkungan. Kami akan berkomitmen untuk menjadi perajin batik tulis Bakaran yang ramah lingkungan,” paparnya. (him)






Reporter: Achmad Ulil Albab

Most Read

Artikel Terbaru