24.6 C
Kudus
Wednesday, June 7, 2023

Nataru, Bupati Berharap Kalangan Industri Waspada Gelombang 3 Covid-19

PATI – Prediksi gelombang ketiga lonjakan kasus Covid-19 yang datang pada momen Natal dan tahun baru (Nataru). Bupati Pati Haryanto mengharapkan bisa dicegah dan diantisipasi terutama kalangan dunia industri.

Pihaknya berharap supaya perekonomian nasional dan dunia usaha bisa pulih sepenuhnya. “Kita harus pertahankan kondisi yang mulai membaik ini. Supaya dunia usaha benar-benar bangkit dan pulih, perekonomian berjalan baik pascapandemi,” jelas Bupati Haryanto ketika menghadiri pelantikan Dewan Pimpinan Kabupaten (DPK) Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Pati di Aula Pabrik Gula Trangkil.

Haryanto mengatakan, jika sampai terjadi lonjakan kasus Covid-19 lagi, dunia usaha bisa kembali kolaps. Kemudian, bukan tidak mungkin terjadilah pengurangan pekerja yang menimbulkan dampak sosial luar biasa.


Pada kesempatan tersebut, Haryanto juga mengucapkan terima kasih pada kalangan industri yang telah membantu percepatan vaksinasi di Pati.

Menurut dia, prosentase vaksinasi di Pati telah mencapai lebih dari 60 persen (dari total sasaran sekira 1,05 juta penduduk).

Baca Juga :  Masuk Blora Ditempel Stiker saat Nataru, Terapkan Pembatasan 50 Persen

“Prosentase tersebut juga termasuk karyawan industri yang jumlahnya begitu banyak, yang kegiatan vaksinasinya difasilitasi perusahaan,” paparnya.

Namun demikian, ia meminta agar semua pihak tetap waspada. Protokol kesehatan di pabrik-pabrik dan tempat usaha harus menjadi perhatian utama jangan sampai lengah.

“Kita masih prihatin. PPKM masih level 3 karena capaian vaksinasi lansia belum 40 persen, baru 35,5 persen. Maka satu pekan ini vaksinator saya minta fokus ke lansia dulu,” jelasnya.

Sementara, Ketua Apindo Jawa Tengah, Frans Kongi, juga meminta kalangan pengusaha tetap berhati-hati dalam menghadapi ancaman gelombang ketiga Covid-19 di Indonesia.

“Apa yang sudah jadi kebiasaan kita terkait prokes, di masing-masing pabrik itu harus diteruskan, bahkan diperketat. Sehingga kita bisa mencegah. Pemerintah juga begitu, tetap tegas memberi sanksi bagi pelanggar prokes,” paparnya. (him)






Reporter: Achmad Ulil Albab

PATI – Prediksi gelombang ketiga lonjakan kasus Covid-19 yang datang pada momen Natal dan tahun baru (Nataru). Bupati Pati Haryanto mengharapkan bisa dicegah dan diantisipasi terutama kalangan dunia industri.

Pihaknya berharap supaya perekonomian nasional dan dunia usaha bisa pulih sepenuhnya. “Kita harus pertahankan kondisi yang mulai membaik ini. Supaya dunia usaha benar-benar bangkit dan pulih, perekonomian berjalan baik pascapandemi,” jelas Bupati Haryanto ketika menghadiri pelantikan Dewan Pimpinan Kabupaten (DPK) Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Pati di Aula Pabrik Gula Trangkil.

Haryanto mengatakan, jika sampai terjadi lonjakan kasus Covid-19 lagi, dunia usaha bisa kembali kolaps. Kemudian, bukan tidak mungkin terjadilah pengurangan pekerja yang menimbulkan dampak sosial luar biasa.

Pada kesempatan tersebut, Haryanto juga mengucapkan terima kasih pada kalangan industri yang telah membantu percepatan vaksinasi di Pati.

Menurut dia, prosentase vaksinasi di Pati telah mencapai lebih dari 60 persen (dari total sasaran sekira 1,05 juta penduduk).

Baca Juga :  DPRD Pati Pertanyakan Komitmen Bupati Terkait Penggunaan Dana Covid-19

“Prosentase tersebut juga termasuk karyawan industri yang jumlahnya begitu banyak, yang kegiatan vaksinasinya difasilitasi perusahaan,” paparnya.

Namun demikian, ia meminta agar semua pihak tetap waspada. Protokol kesehatan di pabrik-pabrik dan tempat usaha harus menjadi perhatian utama jangan sampai lengah.

“Kita masih prihatin. PPKM masih level 3 karena capaian vaksinasi lansia belum 40 persen, baru 35,5 persen. Maka satu pekan ini vaksinator saya minta fokus ke lansia dulu,” jelasnya.

Sementara, Ketua Apindo Jawa Tengah, Frans Kongi, juga meminta kalangan pengusaha tetap berhati-hati dalam menghadapi ancaman gelombang ketiga Covid-19 di Indonesia.

“Apa yang sudah jadi kebiasaan kita terkait prokes, di masing-masing pabrik itu harus diteruskan, bahkan diperketat. Sehingga kita bisa mencegah. Pemerintah juga begitu, tetap tegas memberi sanksi bagi pelanggar prokes,” paparnya. (him)






Reporter: Achmad Ulil Albab

Most Read

Artikel Terbaru