PATI – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati dalam pun me-launching Patikab computer security incident response team (CSIRT). Soalnya, masih banyaknya website organisasi perangkat daerah (OPD) yang mengalami insiden siber.
Insiden siber itu yang dimaksud itu ialah situs dibobol hacker dan peretas. Berdasarkan data Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Pati pada periode 2018-2019 sebanyak 18 situs milik organisasi perangkat daerah (OPD) yang dibobol. Sedangkan 2020 terdapat tiga situs.
Oleh sebab itu, pihaknya berusaha mengamankan sudut-sudut ini agar kejadian ini tak sering terulang. Kata Kadiskominfo Kabupaten Pati Indriyanto, pembentukan CSIRT ini juga target nasional.
”Patikab CSIRT bertujuan membuat website agar aman. Pati ini termasuk program target nasional. Tahapan kegiatan launching ini sudah dimulai sejak lama. Dan sudah di-launching tetapi terdaftar di Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) resmi baru kali ini,” ungkap Indriyanto.
Dia menjelaskan, CISRT ini sebuah tim tanggap insiden siber. Alurnya, bilamana OPD mengalami gangguan siber bisa melaporkan ke pihaknya. Nantinya, di tiap OPD ada admin yang menangani masalah teknologi informasi komunikasi (TIK).
Harapannya, mempermudah dan mempercepat pelayanan bagi masyarakat. Ia pun meminta seluruh OPD di Kabupaten Pati memiliki agen CSIRT.
”Sehingga semua OPD menjadi klien dari program ini. Nantinya membentuk jejaring atau kolaborasi. Harapannya untuk mengantisipasi dan menanggulangi insiden siber,” jelasnya.
Sementara itu, Bupati Haryanto mempunyai sudut pandang lain. Menurutnya, Patikab CSIRT ini seperti Satuan Pamong Praja (Satpol PP) dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pati. Yang mana mereka melakukan tindakan cepat bila ada bencana. ”Membentuk tim reaksi cepat tanggap darurat bila ada kasus, bila ada bencana. Bedanya Satpol PP bila ada kebakaran, kalau ini kalau ada insiden siber,” kata Haryanto.
Ia pun berterimakasih kepada BSSN yang telah merestui pembuatan Patikab CSIRT ini. Lanjut Haryanto, ini adalah bentuk keseriusan pemerintah dalam penanganan ciber. ”
Patut bersyukur karena direstui dari BSSN. Melihat provinsi dan Kebumen yang sudah jalan programnya. Mereka punya tim IT yang ahli. Tim ini harus melibatkan unsur OPD. Jadi lebih aman website-nya,” paparnya. (him)