23.9 C
Kudus
Wednesday, June 7, 2023

Sepekan Terendam Banjir, Siswa SD di Pati Belajar via Daring

PATI – Banjir yang melanda Desa Ketitang Wetan, Batangan tidak hanya merendam permukiman. Akan tetapi, fasilitas umum juga kebanjiran. Salah satunya Sekolah Dasar Ketitang Wetan 1. Sekolah tersebut sudah sepekan terendam. Pembelajaran via online.

Para guru di sekolah itu terlihat bersih-bersih sekitar ruang kelas. Mereka membersihkan sisa-sisa banjir. Mengeluarkan lumpur dari dalam kelas. ”Kebanjiran sudah hampir sepekan ini sejak 6 Maret. Akibatnya, siswa terpaksa diliburkan. Mereka mengikuti pelajaran via daring dari rumah masing-masing,” papar Kepala SD Ketitang Wetan 1 Darmin pada akhir pekan lalu.

Rendahnya bangunan tersebut membuat sekolah terendam banjir. Jalan utama lebih tinggi dari sekolah. Ketinggian banjir pun kisaran 50-80 sentimenter. Darmin menambahkan, dalam setahun sudah tujuh kali banjir. Sudah tujuh kali pula banjir tersebut merendam sekolahan.

Baca Juga :  Tingkatkan Kamtibmas, Polres Pati Gelar Lomba Kamling

Pihak sekolah mengharapkan ada renovasi gedung. Sehingga tidak banjir lagi. Menurut Darmin, banjir kali ini yang terparah dari sebelumnya. Soalnya, saat parah-parahnya, banjir ini melanda 796 kepala keluarga dan 3.200 jiwa yang terendam.


”Harapannya ada perhatian dari pemerintah setempat. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) setempat agar sekolahnya bisa ditinggikan. Soalnya, setiap hujan deras, sekolah selalu kebanjiran,” keluhnya.

Hingga saat ini (13/3), banjir yang melanda di desa tersebut terlihat sudah surut. Sebelumya, ketinggian air menapai satu meter. Kini sudah 20 sentimeter. (adr/war)






Reporter: Andre Faidhil Falah
PATI – Banjir yang melanda Desa Ketitang Wetan, Batangan tidak hanya merendam permukiman. Akan tetapi, fasilitas umum juga kebanjiran. Salah satunya Sekolah Dasar Ketitang Wetan 1. Sekolah tersebut sudah sepekan terendam. Pembelajaran via online.

Para guru di sekolah itu terlihat bersih-bersih sekitar ruang kelas. Mereka membersihkan sisa-sisa banjir. Mengeluarkan lumpur dari dalam kelas. ”Kebanjiran sudah hampir sepekan ini sejak 6 Maret. Akibatnya, siswa terpaksa diliburkan. Mereka mengikuti pelajaran via daring dari rumah masing-masing,” papar Kepala SD Ketitang Wetan 1 Darmin pada akhir pekan lalu.

Rendahnya bangunan tersebut membuat sekolah terendam banjir. Jalan utama lebih tinggi dari sekolah. Ketinggian banjir pun kisaran 50-80 sentimenter. Darmin menambahkan, dalam setahun sudah tujuh kali banjir. Sudah tujuh kali pula banjir tersebut merendam sekolahan.

Baca Juga :  Tak Ada Anggaran, Jalur Gunungwungkal-Tlogowungu bakal Ditambal Sulam

Pihak sekolah mengharapkan ada renovasi gedung. Sehingga tidak banjir lagi. Menurut Darmin, banjir kali ini yang terparah dari sebelumnya. Soalnya, saat parah-parahnya, banjir ini melanda 796 kepala keluarga dan 3.200 jiwa yang terendam.

”Harapannya ada perhatian dari pemerintah setempat. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) setempat agar sekolahnya bisa ditinggikan. Soalnya, setiap hujan deras, sekolah selalu kebanjiran,” keluhnya.

Hingga saat ini (13/3), banjir yang melanda di desa tersebut terlihat sudah surut. Sebelumya, ketinggian air menapai satu meter. Kini sudah 20 sentimeter. (adr/war)






Reporter: Andre Faidhil Falah

Most Read

Artikel Terbaru