PATI – Longsor kembali terjadi di Tambang Galian C di Desa Baleadi, Kecamatan Sukolilo pada Senin (3/1) pukul 05.30 pagi. Longsor disinyalir disebabkan oleh aktivitas tambang yang membuat tanah tidak menyatu.
Kepala Pelaksana Harian BPBD Pati Martinus Budi Prasetya, menjelaskan pihaknya belum mengetahui secara detail mengenai peristiwa tersebut. Dan kini masih mencari secara detail mengenai kejadian longsor di Desa Baleadi tersebut. Tetapi yang jelas tidak ada korban jiwa atas kejadian tersebut.
“Masih kami telusuri kronologi kejadian. Yang jelas untuk longsor disana tidak ada korban jiwa,” kata Kepala Pelaksana Harian BPBD Pati Martinus Budi Prasetya.
Kepala Desa Baleadi Suhardi menambahkan, beberapa hari sebelum kejadian tersebut. Telah ada retakan di lokasi longsor tersebut. Akibatnya permukaan tanah tampak tidak rata dan berpotensi menimbulkan longsor untuk kedua kalinya.
”Dua hari lalu pada 1 Desember atau sebelum ada kejadian sudah antisipasi. Jadi alat berat dievakuasi pemilik tambang,” terang Kades Baleadi, Suhardi.
Sebelumnya, Beredar video pendek di media sosial (Medsos) soal longsor di salah satu tambang di Sukolilo itu. Beberapa warga terlihat berkumpul di jalan raya Sukolilo arah Purwodadi, tepat di depan tambang galian C desa Baleadi, Sukolilo.
Berdasarkan berita sebelumnya, longsor di tambang tersebut sudah yang kedua kali ini dalam dua tahun terakhir. Pada akhir tahun 2020 lalu, terjadi longsor yang menewaskan seorang sopir dump truk.
Reporter: Andre Faidhil Falah
PATI – Longsor kembali terjadi di Tambang Galian C di Desa Baleadi, Kecamatan Sukolilo pada Senin (3/1) pukul 05.30 pagi. Longsor disinyalir disebabkan oleh aktivitas tambang yang membuat tanah tidak menyatu.
Kepala Pelaksana Harian BPBD Pati Martinus Budi Prasetya, menjelaskan pihaknya belum mengetahui secara detail mengenai peristiwa tersebut. Dan kini masih mencari secara detail mengenai kejadian longsor di Desa Baleadi tersebut. Tetapi yang jelas tidak ada korban jiwa atas kejadian tersebut.
“Masih kami telusuri kronologi kejadian. Yang jelas untuk longsor disana tidak ada korban jiwa,” kata Kepala Pelaksana Harian BPBD Pati Martinus Budi Prasetya.
Kepala Desa Baleadi Suhardi menambahkan, beberapa hari sebelum kejadian tersebut. Telah ada retakan di lokasi longsor tersebut. Akibatnya permukaan tanah tampak tidak rata dan berpotensi menimbulkan longsor untuk kedua kalinya.
”Dua hari lalu pada 1 Desember atau sebelum ada kejadian sudah antisipasi. Jadi alat berat dievakuasi pemilik tambang,” terang Kades Baleadi, Suhardi.
Sebelumnya, Beredar video pendek di media sosial (Medsos) soal longsor di salah satu tambang di Sukolilo itu. Beberapa warga terlihat berkumpul di jalan raya Sukolilo arah Purwodadi, tepat di depan tambang galian C desa Baleadi, Sukolilo.
Berdasarkan berita sebelumnya, longsor di tambang tersebut sudah yang kedua kali ini dalam dua tahun terakhir. Pada akhir tahun 2020 lalu, terjadi longsor yang menewaskan seorang sopir dump truk.
Reporter: Andre Faidhil Falah