28.3 C
Kudus
Friday, June 9, 2023

Imbas Pembatalan Host Piala Dunia U-20, CEO Persipa Pati: Kesempatan Pemain Muda Timnas Berlaga Kecil

PATI – Pembatalan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 sangat disesalkan. Hal itu juga yang dirasakan CEO Persipa Pati Joni Kurnianto. Padahal ada kesempatan para pemain muda Indonesia untuk mencicipi turnamen besar yang sarat gengsi.

Pria yang juga menjabat sebagai Exco PSSI Jawa Tengah ini mengatakan dengan batalnya menjadi tuan rumah, peluang Timnas Indonesia U-20 untuk berlaga di Piala Dunia juta semakin kecil. Hal ini tentunya sangat merugikan bagi dunia persepakbolaan Indonesia.

”Karena tiket piala dunia ini kita dapat setelah menjadi tuan rumah. Peluang berlaga di Piala Dunia sangat kecil sekali. Kita kehilangan momen untuk berlaga, kehilangan momen memberikan kesempatan pemain muda untuk unjuk gigi. Ini menutup impian para pemain muda,” papar Joni.


Lebih lanjut, batalnya Indonesia menjadi tuan rumah juga berdampak kepada berbagai sektor khususnya pariwisata, biro perjalanan hingga UMKM. Even Piala Dunia U-20 nanti diprediksi bisa menarik lebih dari 7 juta wisatawan asing.

Baca Juga :  Bakar Semangat Jelang Final, Persipa Diguyur Bonus 30 Juta

”Imbasnya di UMKM, bisnis, pariwisata, efek Piala Dunia hilang. Biaya renovasi stadion triliunan percuma,” lanjut Joni.

Ia pun mengajak semua insan di dunia sepak bola untuk duduk dan berfikir bersama. Pihaknya tidak mau hal semacam ini terulang di kemudian hari.

”Ini menjadi moment yang sangat disayangkan betul. Riuh Piala Dunia yang dinantikan lama, tiba-tiba hilang. Harus menjadi beban bersama. Kasian para pemain muda ini,” katanya.

”Terus terang saya prihatin, syok dan terpukul dengan kejadian ini. Kejadian di mana Indonesia gagal memperoleh agenda penting dunia yaitu sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20,” pungkasnya. (aua/him)






Reporter: Achmad Ulil Albab

PATI – Pembatalan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 sangat disesalkan. Hal itu juga yang dirasakan CEO Persipa Pati Joni Kurnianto. Padahal ada kesempatan para pemain muda Indonesia untuk mencicipi turnamen besar yang sarat gengsi.

Pria yang juga menjabat sebagai Exco PSSI Jawa Tengah ini mengatakan dengan batalnya menjadi tuan rumah, peluang Timnas Indonesia U-20 untuk berlaga di Piala Dunia juta semakin kecil. Hal ini tentunya sangat merugikan bagi dunia persepakbolaan Indonesia.

”Karena tiket piala dunia ini kita dapat setelah menjadi tuan rumah. Peluang berlaga di Piala Dunia sangat kecil sekali. Kita kehilangan momen untuk berlaga, kehilangan momen memberikan kesempatan pemain muda untuk unjuk gigi. Ini menutup impian para pemain muda,” papar Joni.

Lebih lanjut, batalnya Indonesia menjadi tuan rumah juga berdampak kepada berbagai sektor khususnya pariwisata, biro perjalanan hingga UMKM. Even Piala Dunia U-20 nanti diprediksi bisa menarik lebih dari 7 juta wisatawan asing.

Baca Juga :  Diimbangi FC Bekasi City 1-1, Pelatih Persipa Kecewa Banyak Peluang Terbuang

”Imbasnya di UMKM, bisnis, pariwisata, efek Piala Dunia hilang. Biaya renovasi stadion triliunan percuma,” lanjut Joni.

Ia pun mengajak semua insan di dunia sepak bola untuk duduk dan berfikir bersama. Pihaknya tidak mau hal semacam ini terulang di kemudian hari.

”Ini menjadi moment yang sangat disayangkan betul. Riuh Piala Dunia yang dinantikan lama, tiba-tiba hilang. Harus menjadi beban bersama. Kasian para pemain muda ini,” katanya.

”Terus terang saya prihatin, syok dan terpukul dengan kejadian ini. Kejadian di mana Indonesia gagal memperoleh agenda penting dunia yaitu sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20,” pungkasnya. (aua/him)






Reporter: Achmad Ulil Albab

Most Read

Artikel Terbaru