PATI – Akhirnya Persipa Pati lolos 10 besar Liga 3 Jawa Tengah. Poin penuh hingga juara grup pun diraih. Atas prestasi ini, DPRD Pati akan mendukung penuh dukungan hingga dana pemain.
Hal ini diungkap oleh Wakil Ketua I Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati Joni Kurnianto yang juga sebagai pembina Persipa. Untuk ke babak berikutnya, Persipa sangat membutuhkan bantuan dari faktor dana dan juga faktor dukungan penuh dari pemerintah kabupaten (pemkab) maupun masyarakat Pati.
”Kami backup penuh. Tapi ya butuh bantuan eksekutif dari Pemkab Pati. Karena bertahun-tahun Persipa tidak pernah lolos ke babak berikutnya. Tahun ini lolos. Seharusnya ya Pemkab Pati dalam hal ini bupati mendukung penuh. Jadi besuk berlaga lagi. Ini ya paling nggak harus dibantu lah. Jangan dibiarkan saja,” tegasnya.
Selain itu, Joni juga mengaku, mendukung penuh Persipa lantaran aset dari Kota Bumi Mina Tani. ”Persipa itu aset kita. Anak-anak muda kita semua, kebanggaan kita bersama. Jadi kita wajib mendukungnya,” ujarnya.
Di sisi lain, kendala kekurangan dana gaji pemain menjadi persoalan tersendiri. Meski sebelum berkompetisi di Liga 3 Jateng Persipa mengalami kendala kekurangan dana untuk gaji pemain. Pihak manajemen tidak hanya diam. Langsung menyelesaikan.
”Kasian para pemain. Kalau gajinya belum dibayarkan, mainnya pasti kacau. Tapi begitu kemarin kami lunasi, mainnya los. Enak, ya kan? Ndak pernah kalah. Kami menjuarai grup. Bahkan golnya juga terbanyak. Jadi lebih produktif,” jelasnya.
Dia mengatakan, untuk membantu Persipa pihaknya telah mengadakan rapat bersama Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pati, pengurus, serta manajemen Laskar Saridin –julukan Persipa. ”Dalam rapat itu, dihasilkan solusi tambahan anggaran. Yaitu menggeser anggaran kejuaran Pelti (Persatuan Tenis Lapangan Indonesia) yang ada di KONI. Soalnya, kegiatan tidak dapat diselenggarakan tahun ini. Karena masih pandemi dan PPKM level 3. Anggaran tersebut yaitu pokok pikiran dewan (pokir) senilai Rp 275 juta yang digeser ke Persipa,” imbuhnya. (lin)