SURABAYA – Kebijakan untuk menjamin ketersediaan pasokan dan stabilitas harga bahan pangan bagi seluruh masyarakat menjadi prioritas pemerintah pada awal tahun ini. Di tengah kenaikan harga beberapa bahan pangan saat ini, seperti beras, bawang putih, minyak goreng, dan daging ayam ras, pemerintah tetap berkomitmen melakukan langkah-langkah antisipasi memastikan ketersediaan bahan pangan. Juga menjaga harga bahan pangan terjangkau.
Setelah beberapa waktu lalu meninjau pelaksanaan kegiatan operasi pasar di Pasar Rakyat Phula Kerti, Denpasar, dan Pasar Cileungsi, Kabupaten Bogor, Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto kembali meninjau pelaksanaan kegiatan operasi pasar di Pasar Wonokromo, Kota Surabaya, kemarin.
”Operasi pasar yang dilakukan hari ini (kemarin, Red) merupakan rangkaian sejumlah langkah nyata yang dikerjakan pemerintah dengan melibatkan stakeholder untuk menjamin ketersediaan pangan. Dalam operasi pasar ini, kami juga mengecek harga bahan pangan untuk mendukung kebijakan pemerintah. Terutama dalam menekan harga minyak goreng ke Rp 14 ribu,” tutur Menko Airlangga.
Sejumlah stakeholder yang terlibat dalam gelaran operasi pasar ini, antara lain Kementerian Pertanian, Perum Bulog Wilayah Jawa Timur, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Timur, PT Sinar Mas, PT Wilmar, PT Wings, dan PT Best.
Keseriusan pemerintah dalam menjaga stabilitas harga pangan salah satunya dengan masuknya ketahanan pangan dalam agenda pembangunan nasional 2022-2024. Selanjutnya, terkait dengan upaya menjaga stabilitas harga bahan pangan, di antaranya telah diwujudkan pemerintah dalam pengambilan kebijakan pada komoditas minyak goreng, seperti yang pernah disampaikan Menko Airlangga pada Rabu (5/1) lalu.
”Kebijakan ini baru diambil dan regulasinya sedang diatur dalam keputusan Mendag (Menteri Perdagangan) yang baru diterbitkan dua hari lalu. Mudah-mudahan minggu depan sudah lebih banyak lagi minyak dengan harga Rp 14 ribu per liter,” tuturnya.
Selain menjaga stabilitas harga pangan, pemerintah juga mendorong digitalisasi pasar dengan penggunaan transaksi nontunai di pasar tradisional. Masyarakat dapat melakukan transaksi nontunai menggunakan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS). Merupakan standarisasi pembayaran menggunakan metode QR code dari Bank Indonesia, agar proses transaksi menjadi lebih mudah, cepat, dan terjaga keamanannya serta meminimalisasi penggunaan uang fisik di masa pandemi, guna mengatasi penyebaran virus Covid-19.
Dalam kesempatan ini, selain menyaksikan penyerahan bantuan CSR dari BNI kepada pedagang pasar dan petugas pasar, Menko Airlangga juga berkeliling menyambangi dan menyapa para pedagang pasar. Dalam dialog langsung yang interaktif itu, para pedagang menyampaikan kondisi yang dihadapi dengan kenaikan harga pangan. Juga menyampaikan harapan, agar kenaikan harga bahan pangan dapat segera ditangani pemerintah.
Para pedagang juga menyampaikan apresiasi kepada pemerintah dalam membantu mengurangi beban masyarakat melalui penyelenggaraan operasi pasar.
Dalam peninjauan operasi pasar itu, Menko Airlangga juga menyempatkan berdialog dengan sekitar 100 pelaku UMKM binaan PT HM Sampoerna Tbk. yang tergabung dalam program pembinaan Sampoerna Entrepreneurship Training Center (SETC) dan Sampoerna Retail Community (SRC). Melalui kedua program tersebut, UMKM binaan mendapatkan pendampingan usaha secara terpadu dan menyeluruh, agar lebih produktif, mandiri, dan berdaya saing.
Pada masa pandemi, mereka juga mendapatkan pelatihan usaha terkait transformasi usaha dengan memanfaatkan digitalisasi, pendampingan menyeluruh, serta sosialisasi implementasi prokes.
Turut hadir dalam kesempatan itu, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, Wakil Ketua DPR RI Lodewijk Freidrich Paulus, Ketua Komisi XI DPR RI Dito Ganinduto, Wakil Ketua Komisi III DPR RI Adies Kadir, Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak, Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Digital Ketenagakerjaan dan UMKM Mohammad Rudy Salahuddin, Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis Musdhalifah Machmud, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, Direktur PT HM Sampoerna Tbk. Elvira Lianita, dan Direktur Kelembagaan BNI Sis Apik Wijayanto. (ltg/fsr/lin)