Pesona Desa Wisata Dukuhwaringin, Tawarkan Paket Lengkap Wisata Alam
SEGAR: Air terjun Kedung Gender jadi objek wisata andalan di Desa Dukuhwarigin, Kudus. (DONNY SETYAWAN/RADAR KUDUS)
KUDUS – Desa Dukuhwaringin , Kecamatan Dawe, Kudus, memiliki kekayaan alam yang melimpah. Potensi itulah yang dimanfaatkan warga setempat untuk menumbuhkan sektor wisata. Baik melalui objek wisata alam maupun produk UMKM.
Sejumlah produk dihasilkan oleh UMKM di Desa Dukuhwaringin. Seperti sirup dan sari buah parijoto, teh daun kopi, daun binahong atau piahong, jahe, daun salam, daun alpukat dan lainnya. Rata-rata tanamannya hasil budidaya Marlan (kecuali parijoto) diambil dari petani Desa Colo, Kecamatan Dawe.
”Ya, Desa Dukuh Waringin paket lengkap ada wisata air terjun Kedung Gender dan olahan produk hasil alam. Kalau ada wisatawan yang ziarah ke Makan Sunan Muria dari biro wisata diarahkan ke kedai saya untuk melihat langsung produksi sekaligus produk jadinya,” jelasnya.
Baru-baru ini Marlan mengikuti pameran Kudus Festival di Jakarta. Seluruh produk yang ia bawa dari Kudus ludes terjual. Di antaranya sirup, sari buah parijoto, dan sirup binahong. Ia terheran-heran, ternyata produk yang ia paparkan sudah familiar di masyarakat kota besar seperti Jakarta.
PRODUK UNGGULAN: Marlan menunjukkan produk dari olahan parijotho khas Desa Dukuhwaringin, Kudus. (DONNY SETYAWAN/RADAR KUDUS)
Ia mengaku, selama ini pemasaran produknya sekitar Jawa Timur dan luar Jawa. Kemungkinan masyarakat Jakarta dan sekitarnya tahu produk itu, lantaran beberapa produknya dibawa peziarah sebagai oleh-oleh. Mereka menjadi tahu produk tanamana dari lereng Gunung Muria.
Desa Dukuh Waringin juga punya wisata alam. Yakni Air Terjun Kedung Gender. Kawasannya masih asri dan udaranya sejuk, membuat suasana pengunjung di lokasi wisata lebih syahdu.
Reporter: Indah Susanti
KUDUS – Desa Dukuhwaringin , Kecamatan Dawe, Kudus, memiliki kekayaan alam yang melimpah. Potensi itulah yang dimanfaatkan warga setempat untuk menumbuhkan sektor wisata. Baik melalui objek wisata alam maupun produk UMKM.
Sejumlah produk dihasilkan oleh UMKM di Desa Dukuhwaringin. Seperti sirup dan sari buah parijoto, teh daun kopi, daun binahong atau piahong, jahe, daun salam, daun alpukat dan lainnya. Rata-rata tanamannya hasil budidaya Marlan (kecuali parijoto) diambil dari petani Desa Colo, Kecamatan Dawe.
”Ya, Desa Dukuh Waringin paket lengkap ada wisata air terjun Kedung Gender dan olahan produk hasil alam. Kalau ada wisatawan yang ziarah ke Makan Sunan Muria dari biro wisata diarahkan ke kedai saya untuk melihat langsung produksi sekaligus produk jadinya,” jelasnya.
Baru-baru ini Marlan mengikuti pameran Kudus Festival di Jakarta. Seluruh produk yang ia bawa dari Kudus ludes terjual. Di antaranya sirup, sari buah parijoto, dan sirup binahong. Ia terheran-heran, ternyata produk yang ia paparkan sudah familiar di masyarakat kota besar seperti Jakarta.
PRODUK UNGGULAN: Marlan menunjukkan produk dari olahan parijotho khas Desa Dukuhwaringin, Kudus. (DONNY SETYAWAN/RADAR KUDUS)
Ia mengaku, selama ini pemasaran produknya sekitar Jawa Timur dan luar Jawa. Kemungkinan masyarakat Jakarta dan sekitarnya tahu produk itu, lantaran beberapa produknya dibawa peziarah sebagai oleh-oleh. Mereka menjadi tahu produk tanamana dari lereng Gunung Muria.
Desa Dukuh Waringin juga punya wisata alam. Yakni Air Terjun Kedung Gender. Kawasannya masih asri dan udaranya sejuk, membuat suasana pengunjung di lokasi wisata lebih syahdu.