KUDUS – Penjual nasi Umi Kalsum, warga Desa Jati Wetan memprotes penggusuran warung di ruas Jalan Boulevard. Imbas penggusuran tersebut lantaran banyaknya warung esek-esek yang berdiri.
Penggusuran warung ini dilakukan oleh tim gabungan. Dari Satpol PP, TNI, dan Polri. Pemilik warung secara inisiatif ada yang membongkar bangunannya secara mandiri.
Ada juga warung yang dibongkar paksa oleh petugas. Pembongkaran secara paksa itu menggunakan ekskavator.
Umi menolak pembongkaran hari itu secara segera. Ia meminta waktu satu hari untuk membongkar warungnya. Pasalnya dia ingi menghabiskan dagangannya terlebih dahulu.
Selain itu, Umi yang sudah delapan tahun berjualan beralasan warung yang berdiri saat ini didominasi esek-esek. Semenjak warungnya ramai, banyak warung liar berdiri.
“Disik sepi belum ada bangunan, ora duwe pelanggan (Dulu sepi sebelum ada bangunan, tidak punya pelanggan). Setelah ramai muncul warung lonte, wong aku iki warung nasi (orang saya ini jual nasi),” katanya.
Saat ini, dirinya masih punya tanggungan empat orang anak. Satu orang anaknya masih sekolah. Apalagi status anaknya adalah yatim.
Umi meminta pembongkaran hanya dilakukan untuk warung esek-esek saja. Ia yang menjual murni warung makan diharapkan masih diberikan izin operasional.
Camat Jati Fiza Akbar menyatakan penertiban warung liar ini tindak lanjut aduan dari masyarakat. Ada warung esek-esek yang berdiri di sana.
Dari 34 warung yang berdiri, teridentifikasi 23 merupakan warung esek-esek. Kebanyakan warung ini dibuka oleh warga Jepara dan Demak. Ada beberapa warga Kudus. Sementara warga Jati Wetan ada empat orang yang membuka warung nasi di sana.
“Kebanyakan warung remang-remang menjajakan miras dan pekerja seksual,” ungkapnya.
Status tanah yang didirikan warung adalah milik Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kudus. Sebelum pembongkaran pemilik warung surat tegerun pertama hingga ketiga.
“Modus warung esek-esek ini di tempat. Biasanya sasarannya adalah sopir truk,” jelasnya.
Khusus bagi warga Desa Jati Wetan yang warungnya tergusur pemerintah akan memberikan jalan keluar. Dari pemerintah desa akan memberikan lahan khusus agar warga tetap bisa berjualan. (gal)