KUDUS – Wisata Jeratun Seluna yang diresmikan Bupati Kudus Hartopo pada 7 Juli 2020, kini tampak semakin terbengkalai. Terlihat ada tujuh perahu terbengkalai begitu saja. Empat perahu pupus di bawah jembatan dikelilingi sampah. Satu perahu biru tampak lebih mengenaskan, rusak dan tertumpuk sampah-sampah kayu dan daun.
Penampakan wisata jeratun yang dulu digadang-gadang dapat menjadi daya tarik wisata untuk mengangkat perekonomian warga kini semakin memprihatinkan.
Atun Tuniah, pemilik warung yang berada di area wisata Jeratun mengatakan pendatang semakin sedikit karena pandemi. Dulu waktu awal-awal dibuka ramai. “Sekarang ya seperti ini. Sepi,” ujar warga asal Desa Jongso, Mejobo itu.
Dia menjelaskan wisata lumayan ramai kalau pada Minggu. Itu pun dari pagi hingga pukul 10.00, setelah itu tidak ada orang. “Kalau weekday sepi,” jelas Atun.
Yogie Prasetiya, salah satu pemuda pengelola wisata Jeratun mengaku memang saat ini masih dibuka, meski dengan keadaan dan keterbatasan yang ada. “Masih proses pembangunan, mau ada normalisasi sungai, tetapi masih menunggu giliran,” jelas Yogie. (ark/mal)