23.9 C
Kudus
Wednesday, June 7, 2023

Libatkan Empat Desa Terdampak Banjir, Sungai Londo di Kudus bakal Dinormalisasi

KUDUS – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kudus bersama tim BBWS Pemali Juana melakukan survei ke lokasi titik akhir banjir Sungai Londo (STA akhir). Survei melibatkan empat desa yang lahan pertaniannya terdampak air banjir. Lahan itu masih tergenang hingga kini. Yaitu, Desa Berugenjang, Lambangan, Wonosoco, dan Kutuk.

Kabid Rehabilitasi dan Rekonstruksi (RR) BPBD Kudus Syarif Hidayah mengatakan hal itu dilakukan untuk mempercepat proses pengerukan atau normalisasi sungai. STA akhir merupakan titik dimana titik pertemuan Sungai Londo dan Sungai Juwana.

“Lokasi titik akhir banjir. Yang kemudian mengarah ke Desa Karangrowo,” katanya.


Pihaknya berharap, pengerukan atau normalisasi sungai di Kali Londo dapat segera dilakukan. Sehingga dapat meringankan beban petani di empat desa tersebut.

Selain meninjau terlebih dahulu lokasi pengerukan, pihaknya juga meninjau lokasi STA 0 atau lokasi lahan pertanian yang terdampak. Lahan pertanian Desa Wonosoco misalnya masih tergenang banjir yang terjadi sejak awal tahun ini.

Baca Juga :  Rekomendasi Wisata Petik Melon di Kudus yang Patut Dicoba, Cocok untuk Liburan Akhir Pekan

“Lahan pertanian di Desa Lambangan juga masih terendam akibat limpasan air banjir dari Sungai Londo,” jelasnya.

Pihak desa sendiri mendukung dan siap mengawal dan mengamankan pelaksanaan normalisasi yang sudah diharapkan warga desa. Selanjutnya, pihak desa akan memberikan sosialisasi kepada masyarakat terkait kegiatan tersebut dalam kurun waktu 14 hari setelah survei dilakukan.

Diketahui, Sungai Londo akan dinormalisasi sepanjang empat kilometer. Normalisasi Sungai Londo diperlukan karena sesuai dengan laporan dari empat desa Kecamatan Undaan (Desa Kutuk, Berugenjang, Lambangan, dan Wonosoco, Red).

Puluhan hektare padi di lahan pertanian wilayah tersebut gagal panen pada masa tanam (MT) I. Karena terendam banjir pada awal Januari sampai akhir April. (ark/zen)






Reporter: Arika Khoiriya

KUDUS – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kudus bersama tim BBWS Pemali Juana melakukan survei ke lokasi titik akhir banjir Sungai Londo (STA akhir). Survei melibatkan empat desa yang lahan pertaniannya terdampak air banjir. Lahan itu masih tergenang hingga kini. Yaitu, Desa Berugenjang, Lambangan, Wonosoco, dan Kutuk.

Kabid Rehabilitasi dan Rekonstruksi (RR) BPBD Kudus Syarif Hidayah mengatakan hal itu dilakukan untuk mempercepat proses pengerukan atau normalisasi sungai. STA akhir merupakan titik dimana titik pertemuan Sungai Londo dan Sungai Juwana.

“Lokasi titik akhir banjir. Yang kemudian mengarah ke Desa Karangrowo,” katanya.

Pihaknya berharap, pengerukan atau normalisasi sungai di Kali Londo dapat segera dilakukan. Sehingga dapat meringankan beban petani di empat desa tersebut.

Selain meninjau terlebih dahulu lokasi pengerukan, pihaknya juga meninjau lokasi STA 0 atau lokasi lahan pertanian yang terdampak. Lahan pertanian Desa Wonosoco misalnya masih tergenang banjir yang terjadi sejak awal tahun ini.

Baca Juga :  Lantik 46 Pejabat, Bupati Kudus: Jangan Ambil TPP Kerja Riil

“Lahan pertanian di Desa Lambangan juga masih terendam akibat limpasan air banjir dari Sungai Londo,” jelasnya.

Pihak desa sendiri mendukung dan siap mengawal dan mengamankan pelaksanaan normalisasi yang sudah diharapkan warga desa. Selanjutnya, pihak desa akan memberikan sosialisasi kepada masyarakat terkait kegiatan tersebut dalam kurun waktu 14 hari setelah survei dilakukan.

Diketahui, Sungai Londo akan dinormalisasi sepanjang empat kilometer. Normalisasi Sungai Londo diperlukan karena sesuai dengan laporan dari empat desa Kecamatan Undaan (Desa Kutuk, Berugenjang, Lambangan, dan Wonosoco, Red).

Puluhan hektare padi di lahan pertanian wilayah tersebut gagal panen pada masa tanam (MT) I. Karena terendam banjir pada awal Januari sampai akhir April. (ark/zen)






Reporter: Arika Khoiriya

Most Read

Artikel Terbaru