KUDUS – Libur maulid, Makam Sunan Kudus diserbu wisatawan. Pengunjung dipantau ketat. Yang tak bermasker dilarang masuk.
Dari pantauan wartawan koran ini, mayoritas wisatawan datang rombongan. Mereka memadati kompleks Makam dan Menara Sunan Kudus. Namun tetap dalam protokol kesehatan. Ada petugas yang berjaga dan mengarahkan.
Humas Yayasan Masjid, Menara, dan Makam Sunan Kudus Denny Nur Hakim menyebut keramaaian saat momen libur hari keagamaan cenderung terjadi. Dalam pantauannya kemarin (20/10) setidaknya ada 700-an peziarah yang datang.
“Mayoritas peziarah kota sekitar Kudus, seperti Pati, Demak, Rembang, Grobogan dan sekitarnya. Saat pandemi ini sudah mulai banyak. Tetapi jika dibandingkan sebelum pandemi tentu berbeda. Dulu bisa sampai 1.500 peziarah per hari,” jelasnya.
Meski belum menerapkan aplikasi peduli lindungi, pihaknya memantau prokes pengunjung. Yang tidak prokes tidak diperkenankan masuk.
Peziarah dari Cirebon Lutfi mengaku sengaja memanfaatkan liburan maulid dengan berziarah ke makam Sunan Kudus. “Selain ke makam Sunan Kudus kami bersama keluarga juga mengunjungi makam Sunan Kalijaga. Dan beberapa makam wali sekitar sini,” terangnya.
Peziarah lainnya Yudis dari Grobogan mengaku berkunjung dengan rombongan satu bus. Sengaja memilih berziarah ke makam Sunan Kudus karena dekat dari rumah.
“Sebab ini kan cuma libur sehari. Sehingga memilih yang dekat,” katanya. (mal)
Reporter: Eko Santoso
KUDUS – Libur maulid, Makam Sunan Kudus diserbu wisatawan. Pengunjung dipantau ketat. Yang tak bermasker dilarang masuk.
Dari pantauan wartawan koran ini, mayoritas wisatawan datang rombongan. Mereka memadati kompleks Makam dan Menara Sunan Kudus. Namun tetap dalam protokol kesehatan. Ada petugas yang berjaga dan mengarahkan.
Humas Yayasan Masjid, Menara, dan Makam Sunan Kudus Denny Nur Hakim menyebut keramaaian saat momen libur hari keagamaan cenderung terjadi. Dalam pantauannya kemarin (20/10) setidaknya ada 700-an peziarah yang datang.
“Mayoritas peziarah kota sekitar Kudus, seperti Pati, Demak, Rembang, Grobogan dan sekitarnya. Saat pandemi ini sudah mulai banyak. Tetapi jika dibandingkan sebelum pandemi tentu berbeda. Dulu bisa sampai 1.500 peziarah per hari,” jelasnya.
Meski belum menerapkan aplikasi peduli lindungi, pihaknya memantau prokes pengunjung. Yang tidak prokes tidak diperkenankan masuk.
Peziarah dari Cirebon Lutfi mengaku sengaja memanfaatkan liburan maulid dengan berziarah ke makam Sunan Kudus. “Selain ke makam Sunan Kudus kami bersama keluarga juga mengunjungi makam Sunan Kalijaga. Dan beberapa makam wali sekitar sini,” terangnya.
Peziarah lainnya Yudis dari Grobogan mengaku berkunjung dengan rombongan satu bus. Sengaja memilih berziarah ke makam Sunan Kudus karena dekat dari rumah.
“Sebab ini kan cuma libur sehari. Sehingga memilih yang dekat,” katanya. (mal)
Reporter: Eko Santoso