KOTA, Radar Kudus – Bupati Kudus Hartopo bersama Forkopimda sidak ke Balai Jagong saat malam takbir. Dari sidak ini, Satpol PP membawa perempuan tanpa identitas untuk dimintai keterangan. Sedangkan perempuan lainnya kabur.
Saat sidak, Hartopo didampingi Ketua DPRD Masan, Kapolres AKBP Aditya Surya Dharma dan Dandim 0722/Kudus Letkol Kav Indarto. Ketiganya menyambangi salah satu angkringan yang ada perempuan dengan dandanan berlebihan dan berpakain ketat.
Hartopo mengatakan, pihaknya sidak ke lokasi setelah mendapat laporan ada kasus pelecehan seksual. Dari sidak ini, dia menemukan perempuan tanpa KTP. “Pergi ke suatu tempat tanpa membawa identitas kan sedikit mencurigakan. Makanya saya minta dibawa Satpol PP untuk dibawa ke kantor dan dimintai keterangan,” jelasnya.
Hartopo geram Balai Jagong dijadikan tempat untuk tindakan negatif. “Saya tegaskan Dinas Perdagangan Kudus segera ditertibkan. Jangan sampai dijadikan lokasi transaksi prostitusi terselubung,” tegasnya.
Hartopo mengaku, beberapa pelayan seksi berasal dari luar kota. Bahkan ada yang melakukan transaksi. Ini sudah menjurus praktik prostitusi terselubung.
“Saya tidak mau Kudus dikotori oleh sampah masyarakat seperti itu,” kata Hartopo.
Dia memerintahkan Satpol PP untuk sweeping. Bagi PKL yang mempekerjakan perempuan dengan pakaian seksi, maka harus diberisanksi tegas dan tidak boleh berjualan di Balai Jagong lagi.
Kapolres Kudus AKBP Aditya Dharma Surya mengaku siap membantu dan rutin melakukan sweeping. “Kasihan pedagang yang benar-benar mencari nafkah. Oknum yang tidak bertanggung jawab segera kami tindak. Kami akan bekerja sama dengan Satpol PP mengamankan Balai Jagong,” jelasnya.
Reporter: Indah Susanti
KOTA, Radar Kudus – Bupati Kudus Hartopo bersama Forkopimda sidak ke Balai Jagong saat malam takbir. Dari sidak ini, Satpol PP membawa perempuan tanpa identitas untuk dimintai keterangan. Sedangkan perempuan lainnya kabur.
Saat sidak, Hartopo didampingi Ketua DPRD Masan, Kapolres AKBP Aditya Surya Dharma dan Dandim 0722/Kudus Letkol Kav Indarto. Ketiganya menyambangi salah satu angkringan yang ada perempuan dengan dandanan berlebihan dan berpakain ketat.
Hartopo mengatakan, pihaknya sidak ke lokasi setelah mendapat laporan ada kasus pelecehan seksual. Dari sidak ini, dia menemukan perempuan tanpa KTP. “Pergi ke suatu tempat tanpa membawa identitas kan sedikit mencurigakan. Makanya saya minta dibawa Satpol PP untuk dibawa ke kantor dan dimintai keterangan,” jelasnya.
Hartopo geram Balai Jagong dijadikan tempat untuk tindakan negatif. “Saya tegaskan Dinas Perdagangan Kudus segera ditertibkan. Jangan sampai dijadikan lokasi transaksi prostitusi terselubung,” tegasnya.
Hartopo mengaku, beberapa pelayan seksi berasal dari luar kota. Bahkan ada yang melakukan transaksi. Ini sudah menjurus praktik prostitusi terselubung.
“Saya tidak mau Kudus dikotori oleh sampah masyarakat seperti itu,” kata Hartopo.
Dia memerintahkan Satpol PP untuk sweeping. Bagi PKL yang mempekerjakan perempuan dengan pakaian seksi, maka harus diberisanksi tegas dan tidak boleh berjualan di Balai Jagong lagi.
Kapolres Kudus AKBP Aditya Dharma Surya mengaku siap membantu dan rutin melakukan sweeping. “Kasihan pedagang yang benar-benar mencari nafkah. Oknum yang tidak bertanggung jawab segera kami tindak. Kami akan bekerja sama dengan Satpol PP mengamankan Balai Jagong,” jelasnya.
Reporter: Indah Susanti