KUDUS – Sejumlah pemudik yang melintas di Kota Kudus mengeluhkan terbatasnya penerangan dan rambu penunjuk arah. Kondisi ini seperti tepatnya jalur lingkar timur yang menjadi akses bagi pengendara yang menuju Pati dan Jawa Timur, atau sebaliknya.
Beberapa di antaranya terpaksa meminta petunjuk ke pos pelayanan yang berada di depan Terminal Induk Jati. Salah satu penjaga pos pelayanan dari BPBD Bejo menjelaskan selama arus mudik berlangsung ada beberapa pemudik yang bertanya-tanya soal petunjuk arah.
“Ada yang dari arah barat hendak ke Surabaya. Tanya kemana arah ke Surabaya. Sebab rambu penunjuk arahnya di Jalan Lingkar Timur ini terbatas,” katanya.
Selain rambu soal arah, tak kalah terbatasnya yakni petunjuk jalan. Terutama di sepanjang Jalan Lingkar Timur yang di beberapa titik terdapat tikungan tajam. Seperti di dekat Polsek Mejobo. Beberapa di antaranya bahkan menjadi black spot yang kerap menjadi TKP kecelakaan selama 2021 lalu.
Keluhan lain yang didapatinya dari pemudik selama bertugas yakni terkait lampu penerangan. Bejo menerangkan tak sepenuhnya di Jalan Lingkar Timur itu terpasang lampu. Bahkan meski terpasang, beberapa di antaranya mati.
“Terutama ini saat malam hari ya. La yang dekat posko saja ini beberapa lampu juga mati,” katanya.
Namun beruntung meski ada keluhan dan keterbatasan itu sejauh ini tak ada kecelakaan di jalan tersebut. Sebab sebelumnya memang ada perbaikan jalan. Meski tidak total.
Dia pun berharap dari keluhan-keluhan tersebut instansi terkait bisa segera menindaklanjuti. Tak hanya insidental saat jelang hari raya yang dibarengi adanya pemudik. Melainkan pada hari-hari biasa pula. Sebab beberapa hal tersebut merupakan kebutuhan masyarakat. (tos/him)
Reporter: Eko Santoso
KUDUS – Sejumlah pemudik yang melintas di Kota Kudus mengeluhkan terbatasnya penerangan dan rambu penunjuk arah. Kondisi ini seperti tepatnya jalur lingkar timur yang menjadi akses bagi pengendara yang menuju Pati dan Jawa Timur, atau sebaliknya.
Beberapa di antaranya terpaksa meminta petunjuk ke pos pelayanan yang berada di depan Terminal Induk Jati. Salah satu penjaga pos pelayanan dari BPBD Bejo menjelaskan selama arus mudik berlangsung ada beberapa pemudik yang bertanya-tanya soal petunjuk arah.
“Ada yang dari arah barat hendak ke Surabaya. Tanya kemana arah ke Surabaya. Sebab rambu penunjuk arahnya di Jalan Lingkar Timur ini terbatas,” katanya.
Selain rambu soal arah, tak kalah terbatasnya yakni petunjuk jalan. Terutama di sepanjang Jalan Lingkar Timur yang di beberapa titik terdapat tikungan tajam. Seperti di dekat Polsek Mejobo. Beberapa di antaranya bahkan menjadi black spot yang kerap menjadi TKP kecelakaan selama 2021 lalu.
Keluhan lain yang didapatinya dari pemudik selama bertugas yakni terkait lampu penerangan. Bejo menerangkan tak sepenuhnya di Jalan Lingkar Timur itu terpasang lampu. Bahkan meski terpasang, beberapa di antaranya mati.
“Terutama ini saat malam hari ya. La yang dekat posko saja ini beberapa lampu juga mati,” katanya.
Namun beruntung meski ada keluhan dan keterbatasan itu sejauh ini tak ada kecelakaan di jalan tersebut. Sebab sebelumnya memang ada perbaikan jalan. Meski tidak total.
Dia pun berharap dari keluhan-keluhan tersebut instansi terkait bisa segera menindaklanjuti. Tak hanya insidental saat jelang hari raya yang dibarengi adanya pemudik. Melainkan pada hari-hari biasa pula. Sebab beberapa hal tersebut merupakan kebutuhan masyarakat. (tos/him)
Reporter: Eko Santoso