KUDUS – Objek wisata air di kawasan Bendungan Logung kondisinya belum sepenuhnya pulih. Meski pun hari libur kemarin, terpantau pengunjung tidak begitu ramai.
Dari pantauan Jawa Pos Radar Kudus, pukul 12.00 WIB pengungjung yang hendak berwisata perahu terpantau tidak begitu ramai. Hanya ada dua hingga lima rombongan yang menaiki perahu maupun speedboat.
Rombongan yang menaiki perahu, terpantau saat itu ada sekitar dua rombongan. Satu perahu diisi ada yang enam maupun empat orang saja. Wisatawan diajak berkeliling mengitari Bendungan Logung. Wartawan kota ini juga turut merasakan sensasi berkeliling naik perahu.
Tarif terjangkau. Cukup membayar Rp 15 ribu saja. Jalurnya mulai dari dermaga menuju Bendungan Logung lalu kembali. Perjalanan yang ditempuh membutuhkan waktu sekitar 30 menit.
Di atas Bendungan Logung mata akan dimanjakan oleh pemandangan. Dari sisi utara terlihat jelas Gunung Muria. Di bagian selatan bisa melihat dekat Bendungan Logung. Sementara di sisi timur terlihat hamparan perbukitan hijau.
Salah seorang pemilik perahu, Maskurin, 50 menyatakan kondisi saat pandemi Covid-19 belum begitu normal. Namun jika tidak hari libur kondisinya cenderung sepi.
”Hari libur juga tidak tentu yang datang, kalau hari libur bisa mengangkut empat kali. Kalau tidak hari libur saya kerjanya jadi tukang bangunan” katanya.
Dirinya berharap kondisi bisa normal kembali. Dengan begitu ekonomi lekas pulih.
Untuk naik perahu, kata dia ada standarnya. Satu perahu maksimal penumpang diisi oleh enam orang saja. Para penumpang diberikan pelampung.
”Kalau muter waduk Rp 25 ribu, kira-kira waktunya 50 menit. Jika delpan penumpang maka dibagi dua dengan perahu lainnya,” jelasnya.
Salah seorang pengunjung, Yanti 35, asal Desa Gondangmanis, Kecamatan Bae mengaku sudah sering berkunjung ke Logung bersama rekannya. Menurutnya, Logung karena selain murah dan dekat, wisata di sana cukup bagus. Lantaran menyajikan panorama alam yang indah.
Yanti juga sering kali menikmati fasilitas perahu wisata yang ada di sana. Hanya dengan Rp 15 ribu, Yanti sudah bisa keliling bendungan. Besaran tariff itu baginya sangat terjangkau.
“Nyaman perahunya. Keliling bendungan selama 30 menit lama. Sampai pusing,” kata dia. (him)