KUDUS – Di era kemajuan zaman Pengurus Pusat Belajar Guru (PBG) diharapkan tidak monoton dan harus berinovasi. Bupati Kudus HM Hartopo juga mengingatkan para guru di tahun politik seperti ini tidak terjebak dalam politik praktis.
Dalam kegiatan lauching logo baru PBG, Hartopo mengingatkan dalam tahun politik seperti ini tidak ada guru yang terlibat ke ranah itu. Pihaknya mewanti-wanti, ketika guru ikut dalam berpolitik praktis maka dikhawatirkan proses belajar dan mengajar terganggu. Para guru boleh berpolitik untuk dirinya sendiri.
”Jangan sampai bapak/ibu guru tidak fokus belajar mengajar malah jadi tim sukses, itu tidak boleh,” katanya dalam sambutan lauching logo baru PBG di Gedung PBG Sabtu (4/2).
Hartopo mengatakan, setiap guru mempunyai hak suara dalam Pemilu 2024 nanti. Dia berharap para guru menggunakan hak suaranya memilih calon atau figur pemimpin yang baik. Sekaligus memiliki rekam jejak yang baik.
”Tidak perlu mengajak-mengajak (Memilih salah satu figur, Red) yang penting politik praktis tidak perlu masuk ke dunia pendidikan, tidak boleh di manapun.” katanya. Kondisi itu, kata Hartopo akan membuat keruh dunia pendidikan.
Sementara itu, Hartopo juga meminta, guru diwajibkan meningkatkan kompetensinya. Sehingga disalurkan di peserta didik. Inovasi terus ditingkatkan.
”Saya tekankan kepada bapak/ibu guru dalam mengajar anak hanya memenuhi kewajiban saja. Tapi dampak yang tampak harus diperhatikan, prestasi anak harus diperhatikan,” ungkapnya.
Para guru juga diharapkan bisa memanfaatkan semaksimal gedung PBG Kudus. Gedung tersebut difasilitasi oleh Djarum Foundation dan telah difungsikan untuk beberapa kegiatan penunjang.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga Kudus Harjuna Widada mendukung penuh imbauan bupati kepada para guru di tahun politik sekarang ini. Dirinya meminta agar guru fokus dengan kegiatan belajar dan mengajar di sekolah.
”Saya setuju dengan usulan bupati, politik jangan masuk di dunia pendidikan. Pengawasan nanti bisa di Bawaslu,” katanya.
Sementara Elizabeth Lydia, Program Officer Bakti Pendidikan Djarum Foundation, menyebut PBG sudah berdiri sejak tahun 2018. Ia menilai guru merupakan tonggak utama untuk mencerdaskan dan membangun generasi emas. (gal)