KUDUS, – Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Kudus memetakan jalan yang mengalami kerusakan. Ada lima titik jalan yang rusak dan menjadi perhatian Pemkab Kudus.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kudus, Arief Budi Siswanto menyatakan, anggaran perawatan hingga peningkatan jalan sebenarnya sudah dianggarkan lewat Dana Bagi Hasil Cukai dan Hasil Tembakau (DBHCHT). Namun adanya regulasi PMK 206 anggaran tersebut terganjal.
“Hampir Rp 40 miliar anggaran berasal dari cukai, regulasi yang berubah membuat kami terbatas,” ungkapnya.
Arief menyebut, status jalan sedang- rusak parah besarannya mencapai 3 sampai lima persen. Sementara titik lokasinya ada di jalan Lingkar Kencing, Bulung Cangkring, Gondoharum-Kali wuloh, dan Cranggang Wetan-Batas Pati.
Menurutnya kerusakan ini dikarenakan cuaca yang ekstrem belakangan ini. Dengan ketidaknyamanan ini, pihaknya meminta masyarakat untuk bersabar.
“Harapannya, ada pergeseran anggaran pada APBD perubahan untuk perawatan jalan,” jelasnya.
Rencananya, pengerjaan pada tahun ini akan berfokus di jalan Lingkar Kencing hingga lampu merah Jetak. Pemeliharaan akan diupayakan untuk meningkatakab kualitas jalan.
Sebelumnya, anggaran perawatan tersebut dianggarkan melalui Bankeu Pemrov Jateng. Tetapi adanya refokusing perawatan terganjal. Ia memperkirakan jalan di sana, jika diberikan ful cor rigit anggaran yang dibutuhkan sebesar Rp 5 hingga Rp 7 miliar.
Reporter: Galih Erlambang Wiradinata
KUDUS, – Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Kudus memetakan jalan yang mengalami kerusakan. Ada lima titik jalan yang rusak dan menjadi perhatian Pemkab Kudus.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kudus, Arief Budi Siswanto menyatakan, anggaran perawatan hingga peningkatan jalan sebenarnya sudah dianggarkan lewat Dana Bagi Hasil Cukai dan Hasil Tembakau (DBHCHT). Namun adanya regulasi PMK 206 anggaran tersebut terganjal.
“Hampir Rp 40 miliar anggaran berasal dari cukai, regulasi yang berubah membuat kami terbatas,” ungkapnya.
Arief menyebut, status jalan sedang- rusak parah besarannya mencapai 3 sampai lima persen. Sementara titik lokasinya ada di jalan Lingkar Kencing, Bulung Cangkring, Gondoharum-Kali wuloh, dan Cranggang Wetan-Batas Pati.
Menurutnya kerusakan ini dikarenakan cuaca yang ekstrem belakangan ini. Dengan ketidaknyamanan ini, pihaknya meminta masyarakat untuk bersabar.
“Harapannya, ada pergeseran anggaran pada APBD perubahan untuk perawatan jalan,” jelasnya.
Rencananya, pengerjaan pada tahun ini akan berfokus di jalan Lingkar Kencing hingga lampu merah Jetak. Pemeliharaan akan diupayakan untuk meningkatakab kualitas jalan.
Sebelumnya, anggaran perawatan tersebut dianggarkan melalui Bankeu Pemrov Jateng. Tetapi adanya refokusing perawatan terganjal. Ia memperkirakan jalan di sana, jika diberikan ful cor rigit anggaran yang dibutuhkan sebesar Rp 5 hingga Rp 7 miliar.
Reporter: Galih Erlambang Wiradinata